Kuala Pembuang (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang mengakui bahwa ada salah seorang mahasiswa dari Politeknik Seruyan, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah yang mengkritik sekaligus mempertanyakan peran dan kontribusi Pelabuhan Segintung.
Para mahasiswa melihat selama ini sumber daya alam (SDA) yang ada di Kabupaten Seruyan lebih banyak dibawa melalui Pelabuhan Bagendang dibandingkan Pelabuhan Segintung, kata Teras Narang usai memberikan kuliah umum di Politeknik Seruyan, Kuala Pembuang, Selasa.
"Pelabuhan Segintung yang dibangun oleh pemerintah memang lokasinya berada di Seruyan. Jadi, wajar mahasiswa mempertanyakan peran dan kejelasan sekaligus kontribusi pelabuhan itu bagi pembangunan di Seruyan," ucap dia.
Senator RI asal Kalteng ini pun mengapresiasi sikap dan pertanyaan kritis dari mahasiswa Politeknik Seruyan terkait Pelabuhan Segintung tersebut. Dirinya bahkan berjanji akan menyampaikan pertanyaan tersebut kepada Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI).
Teras Narang mengatakan bahwa Kemenhub RI merupakan mitra Komisi II DPD RI, sehingga sangat tepat untuk disampaikan pertanyaan kritis tersebut sekaligus adanya kejelasan peran dan kontribusi Pelabuhan Segintung bagi pendapatan asli daerah (PAD) serta pembangunan di Seruyan.
"Upaya pembangunan daerah memang mesti jadi prioritas seluruh elemen daerah, termasuk oleh mahasiswa. Maka, kuliah umum dan cerita konkrit saya soal hubungan pusat dan daerah dalam perjalanan selama menjadi Gubernur dulu diharapkan bisa dipahami baik," ujarnya.
Baca juga: Teras Narang terima aspirasi warga Katingan dan Tionghoa Sampit
Mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu pun memberikan contoh pengalaman dirinya berkolaborasi membangun Jalan Bagendang untuk pelabuhan di Sampit. Di mana pada saat dirinya menjadi Gubernur Kalteng, jalan menuju lokasi pelabuhan begitu memprihatinkan, sehingga tidak optimal dalam mengangkut sda dan lainnya.
Dia mengatakan, atas kondisi jalan yang rusak itu, dirinya bersama pemerintah provinsi pada saat itu, mengajak pemerintah kabupaten Kotawaringin Timur dan pemerintah kabupaten Seruyan, Pelindo serta perkebunan besar swasta, untuk berkolaborasi membangun jalan 9 Km, yang hingga hari ini belasan tahun kemudian masih berkualitas baik.
"Pola kolaborasi ini mesti ada pada semua upaya pembangunan daerah. Termasuk antara pemerintah pusat dan daerah, maupun antara pemerintah dengan pelaku usaha dan masyarakat," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang ajak diaspora asal Kalteng sokong generasi muda berkualitas
Baca juga: Awal 2024 maskapai Citilink layani rute Pangkalan Bun-Jakarta
Baca juga: Food estate di Kalteng jadi sorotan, Teras Narang ajak publik objektif
Para mahasiswa melihat selama ini sumber daya alam (SDA) yang ada di Kabupaten Seruyan lebih banyak dibawa melalui Pelabuhan Bagendang dibandingkan Pelabuhan Segintung, kata Teras Narang usai memberikan kuliah umum di Politeknik Seruyan, Kuala Pembuang, Selasa.
"Pelabuhan Segintung yang dibangun oleh pemerintah memang lokasinya berada di Seruyan. Jadi, wajar mahasiswa mempertanyakan peran dan kejelasan sekaligus kontribusi pelabuhan itu bagi pembangunan di Seruyan," ucap dia.
Senator RI asal Kalteng ini pun mengapresiasi sikap dan pertanyaan kritis dari mahasiswa Politeknik Seruyan terkait Pelabuhan Segintung tersebut. Dirinya bahkan berjanji akan menyampaikan pertanyaan tersebut kepada Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI).
Teras Narang mengatakan bahwa Kemenhub RI merupakan mitra Komisi II DPD RI, sehingga sangat tepat untuk disampaikan pertanyaan kritis tersebut sekaligus adanya kejelasan peran dan kontribusi Pelabuhan Segintung bagi pendapatan asli daerah (PAD) serta pembangunan di Seruyan.
"Upaya pembangunan daerah memang mesti jadi prioritas seluruh elemen daerah, termasuk oleh mahasiswa. Maka, kuliah umum dan cerita konkrit saya soal hubungan pusat dan daerah dalam perjalanan selama menjadi Gubernur dulu diharapkan bisa dipahami baik," ujarnya.
Baca juga: Teras Narang terima aspirasi warga Katingan dan Tionghoa Sampit
Mantan Gubernur Kalteng periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu pun memberikan contoh pengalaman dirinya berkolaborasi membangun Jalan Bagendang untuk pelabuhan di Sampit. Di mana pada saat dirinya menjadi Gubernur Kalteng, jalan menuju lokasi pelabuhan begitu memprihatinkan, sehingga tidak optimal dalam mengangkut sda dan lainnya.
Dia mengatakan, atas kondisi jalan yang rusak itu, dirinya bersama pemerintah provinsi pada saat itu, mengajak pemerintah kabupaten Kotawaringin Timur dan pemerintah kabupaten Seruyan, Pelindo serta perkebunan besar swasta, untuk berkolaborasi membangun jalan 9 Km, yang hingga hari ini belasan tahun kemudian masih berkualitas baik.
"Pola kolaborasi ini mesti ada pada semua upaya pembangunan daerah. Termasuk antara pemerintah pusat dan daerah, maupun antara pemerintah dengan pelaku usaha dan masyarakat," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang ajak diaspora asal Kalteng sokong generasi muda berkualitas
Baca juga: Awal 2024 maskapai Citilink layani rute Pangkalan Bun-Jakarta
Baca juga: Food estate di Kalteng jadi sorotan, Teras Narang ajak publik objektif