Joe Biden : Tanpa perlindungan warga sipil, Israel tidak boleh serang Rafah

Jumat, 16 Februari 2024 14:44 WIB

Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyerang Rafah tidak boleh dijalankan tanpa adanya perlindungan bagi 1 juta warga Palestina di kota perbatasan di Jalur Gaza selatan itu.

Dalam pembicaraan telepon dengan Netanyahu pada Kamis (15/2), Biden menyoroti situasi di Rafah dan menegaskan kembali pandangannya bahwa operasi militer Israel tidak boleh dilakukan tanpa rencana yang dapat dijalankan untuk memastikan keselamatan dan dukungan bagi warga sipil di Rafah.

“Presiden (Biden) dan Perdana Menteri (Netanyahu) juga membahas situasi di Gaza, dan pentingnya memastikan bahwa bantuan kemanusiaan dapat sampai ke warga sipil Palestina yang sangat membutuhkan,” kata Gedung Putih dalam keterangannya.

Lebih dari 1 juta warga Palestina yang sebelumnya mengungsi akibat serangan Israel di wilayah pesisir yang dilanda perang kini berlindung di Rafah.

Baca juga: UNRWA : Serangan militer di Rafah adalah 'sebuah resep bencana'

Mereka mencari perlindungan dari perang yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah Palestina.

Gedung Putih pada Selasa (13/2) juga mengonfirmasikan bahwa Israel telah menghentikan pengiriman tepung yang didanai AS ke Gaza.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan kepada wartawan bahwa kiriman tersebut "belum bergerak seperti yang kami perkirakan."

Baca juga: Israel sebut target militer selanjutnya di Jalur Gaza adalah Rafah

“Kami berharap Israel akan menindaklanjuti komitmennya untuk menyalurkan tepung tersebut ke Gaza,” kata Sullivan.

Gedung Putih mengatakan Biden dan Netanyahu juga membahas negosiasi yang sedang berlangsung untuk menjamin pembebasan lebih dari 100 warga Israel yang masih disandera oleh kelompok Hamas Palestina, dengan imbalan perpanjangan penghentian pertempuran di Gaza.

“Presiden menegaskan kembali komitmennya untuk bekerja tanpa kenal lelah untuk mendukung pembebasan semua sandera sesegera mungkin, mengingat situasi mengerikan yang mereka alami setelah 132 hari disandera oleh Hamas,” kata Istana Kepresidenan AS itu.

Baca juga: Wakil Menlu Iran Serukan Pembukaan Kembali Penyeberangan Rafah

Sumber: Anadolu

Pewarta : Yashinta Difa Pramudyani
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Presiden AS akan umumkan sanksi bagi pelanggar kebebasan pers di dunia

04 May 2024 7:14 Wib

Biden sebut mobil China bisa mata-matai orang Amerika

01 March 2024 10:46 Wib

Joe Biden minta dukungan Taylor Swift menangkan pilpres

31 January 2024 15:13 Wib

Joe Biden hubungi Emir Qatar bahas Gaza

27 December 2023 9:14 Wib

Genap berusia 81 tahun, Biden dianggap tua untuk jadi Presiden AS lagi

20 November 2023 18:55 Wib
Terpopuler

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 05 May 2024 7:28 Wib

Melalui PDI Perjuangan, Ketua KONI Kalteng maju jadi bacalon Wali Kota

Kabar Daerah - 08 May 2024 17:49 Wib

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 03 May 2024 15:22 Wib

PLN UID Kalselteng gelar GM Mengajar di momen Hardiknas

Kabar Daerah - 07 May 2024 16:38 Wib

DPRD Kalteng minta hasil reses perseorangan ditindaklanjuti pemprov

Kabar Daerah - 06 May 2024 17:16 Wib