Sampit (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Haji Asan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk mewaspadai peningkatan potensi banjir dan dampak cuaca buruk yang saat ini berpotensi terjadi di beberapa wilayah setempat.
"Waspada peningkatan tinggi muka air sungai wilayah Kotim bagian tengah dan utara. Harap diwaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah-wilayah tersebut," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Haji Asan Kotawaringin Timur, Musuhanaya di Sampit, Sabtu.
Dijelaskan, dari model prakiraan cuaca menunjukkan bahwa beberapa fenomena atmosfer yang dapat memicu potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur untuk tiga hari ke depan.
Fenomena itu antara lain terbentuknya pola konvergensi dan belokan angin atau shearline di sekitar wilayah Kalimantan Tengah. Hal ini menyebabkan terjadinya perlambatan aliran massa udara yang mengakibatkan penumpukan massa uap air yang berpotensi tumbuhnya awan-awan konvektif.
Selain itu kelembaban udara beberapa lapisan cukup basah dan labilitas lokal kuat yang mendukung perkembangan kemudian terbentuknya awan konvektif yang dapat memicu hujan.
Berdasarkan kondisi tersebut diperkirakan potensi cuaca tiga hari ke depan, maka di beberapa wilayah perlu diwaspadai untuk potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir, kilat dan angin kencang.
Baca juga: PemkabKotim akan bantu pembangunan kembali rumah korban kebakaran
Sabtu (17/2), cuaca buruk tersebut berpotensi terjadi di kecamatan Bukit Santuai, Telaga Antang, Antang Kalang, Cempaga Hulu, sebagian Mentaya Hulu dan sebagian Pulau Hanaut.
Sementara itu pada Minggu (18/2), cuaca buruk itu berpotensi terjadi di Kecamatan Antang Kalang, sebagian Mentaya Hilir Utara, sebagian Teluk Sampit dan Seranau.
Berdasarkan pemantauan curah hujan pada pukul 07.00 WIB di titik pengamatan Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang, tercatat terjadi hujan sedang hingga lebat. Hal ini menyebabkan banjir genangan di beberapa titik ruas jalan.
"Waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang ditimbulkan seperti genangan air, banjir, tanah longsor dan pohon tumbang," ujar Musuhanaya.
Sementara itu pantauan di lapangan, hujan deras yang mengguyur Sampit pada dini hari hingga Sabtu pagi, menimbulkan banjir genangan di beberapa lokasi. Dua lokasi di antaranya merendam badan jalan di Jalan Suprapto Selatan dan Teratai 4.
"Kami berharap ini menjadi perhatian pemerintah daerah untuk segera ditangani agar banjir tidak terulang. Sepertinya drainasenya perlu direhabilitasi supaya berfungsi maksimal sehingga tidak sampai terjadi banjir seperti sekarang," kata Halim, pengguna jalan yang melintas di Jalan Suprapto Selatan.
Baca juga: Selama 2023 PUPR Kotim rekonstruksi 180 ruas jalan dan gang
Baca juga: Pemkab Kotim masih kekurangan 4.000 pegawai
Baca juga: Ini penyebab satu TPS di Kotim direkomendasikan PSU
"Waspada peningkatan tinggi muka air sungai wilayah Kotim bagian tengah dan utara. Harap diwaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah-wilayah tersebut," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Haji Asan Kotawaringin Timur, Musuhanaya di Sampit, Sabtu.
Dijelaskan, dari model prakiraan cuaca menunjukkan bahwa beberapa fenomena atmosfer yang dapat memicu potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur untuk tiga hari ke depan.
Fenomena itu antara lain terbentuknya pola konvergensi dan belokan angin atau shearline di sekitar wilayah Kalimantan Tengah. Hal ini menyebabkan terjadinya perlambatan aliran massa udara yang mengakibatkan penumpukan massa uap air yang berpotensi tumbuhnya awan-awan konvektif.
Selain itu kelembaban udara beberapa lapisan cukup basah dan labilitas lokal kuat yang mendukung perkembangan kemudian terbentuknya awan konvektif yang dapat memicu hujan.
Berdasarkan kondisi tersebut diperkirakan potensi cuaca tiga hari ke depan, maka di beberapa wilayah perlu diwaspadai untuk potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir, kilat dan angin kencang.
Baca juga: PemkabKotim akan bantu pembangunan kembali rumah korban kebakaran
Sabtu (17/2), cuaca buruk tersebut berpotensi terjadi di kecamatan Bukit Santuai, Telaga Antang, Antang Kalang, Cempaga Hulu, sebagian Mentaya Hulu dan sebagian Pulau Hanaut.
Sementara itu pada Minggu (18/2), cuaca buruk itu berpotensi terjadi di Kecamatan Antang Kalang, sebagian Mentaya Hilir Utara, sebagian Teluk Sampit dan Seranau.
Berdasarkan pemantauan curah hujan pada pukul 07.00 WIB di titik pengamatan Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang, tercatat terjadi hujan sedang hingga lebat. Hal ini menyebabkan banjir genangan di beberapa titik ruas jalan.
"Waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang ditimbulkan seperti genangan air, banjir, tanah longsor dan pohon tumbang," ujar Musuhanaya.
Sementara itu pantauan di lapangan, hujan deras yang mengguyur Sampit pada dini hari hingga Sabtu pagi, menimbulkan banjir genangan di beberapa lokasi. Dua lokasi di antaranya merendam badan jalan di Jalan Suprapto Selatan dan Teratai 4.
"Kami berharap ini menjadi perhatian pemerintah daerah untuk segera ditangani agar banjir tidak terulang. Sepertinya drainasenya perlu direhabilitasi supaya berfungsi maksimal sehingga tidak sampai terjadi banjir seperti sekarang," kata Halim, pengguna jalan yang melintas di Jalan Suprapto Selatan.
Baca juga: Selama 2023 PUPR Kotim rekonstruksi 180 ruas jalan dan gang
Baca juga: Pemkab Kotim masih kekurangan 4.000 pegawai
Baca juga: Ini penyebab satu TPS di Kotim direkomendasikan PSU