Kuala Kapuas (ANTARA) -
Penjabat Bupati Kapuas, Kalimantan Tengah, Erlin Hardi, meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Pertanian setempat memprogramkan bantuan bibit tanaman buah-buahan maupun tanaman hias untuk sekolah-sekolah yang menjalankan program Sekolah Penggerak di daerah setempat.
"Dari Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pertanian ini coba kita harus mulai bagaimana kalau program dinas ini ada bantuan berupa bibit-bibit untuk Sekolah Penggerak," kata Erlin Hardi di Kuala Kapuas, Selasa.
Hal itu disampaikan oleh orang nomor satu di kabupaten setempat, saat membuka secara resmi kegiatan panen hasil belajar dua Sekolah Dasar Negeri setempat yakni, SDN 2 Selat Utara dan SDN 1 Palangkai yang merupakan implementasi Kurikulum Merdeka program Sekolah Penggerak angkatan 2 tahun 2024.
Erlin meminta dua dinas tersebut nanti untuk menganggarkan program bantuan bibit dan kegiatan pendukung lainnya. Selanjutnya, anak-anak murid Sekolah Penggerak menanam di lingkungan sekolah mereka masing-masing.
"Bisa dianggarkan. Saya minta nanti di pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan bisa dikoordinasikan," pintanya.
Selain itu, dia juga meminta kepada DLH bisa mengelola tempat sampah dan bak sampahnya. Sarana itu diberikan bantuan ke sekolah-sekolah khususnya sekolah penggerak dimulai dulu.
Baca juga: Calon haji tetap harus divaksin COVID-19
Baca juga: Calon haji tetap harus divaksin COVID-19
"Sehingga, pengelolaan sampah di sekolah dapat dimaksimalkan," katanya.
Dia juga meminta kepada Dinas Pendidikan Kapuas untuk bisa menganggarkan pembenahan halaman SDN 2 Selat Utara ini dengan dipasang paving.
"Juga diperhatikan jalan di sini jembatannya itu untuk bisa dilakukan rehab," tegasnya.
Sebelumnya, Erlin Hardi mengatakan bahwa program Sekolah Penggerak terfokus pada pengembangan sumber daya manusia sekolah, mulai dari siswa, guru sampai dengan kepala sekolah.
Selain itu kualitas siswa diukur melalui pencapaian hasil belajar di atas level yang diharapkan dengan menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif dan menyenangkan sehingga terjadi perbaikan pada pembelajaran yang berpusat pada murid dan refleksi diri serta pengimbasan.
Selain itu kualitas siswa diukur melalui pencapaian hasil belajar di atas level yang diharapkan dengan menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif dan menyenangkan sehingga terjadi perbaikan pada pembelajaran yang berpusat pada murid dan refleksi diri serta pengimbasan.
“Program sekolah penggerak adalah program untuk meningkatkan kualitas belajar siswa yang terdiri dari 5 jenis intervensi untuk mengakselerasi sekolah bergerak 1 sampai 2 tahap lebih maju dalam kurun waktu 3 tahun ajaran,” terangnya.
Panen hasil belajar adalah inovasi dan kreativitas sekolah penggerak yang telah dilaksanakan dan dikembangkan di sekolah dan nantinya harus melakukan inovasi-inovasi baru lainnya.
“Panen hasil belajar merupakan kegiatan menuai hasil dari apa yang ditanam dan dirawat sehingga dapat berguna bukan hanya bagi diri sendiri, tetap juga berguna bagi orang lain,” demikian Erlin Hardi.
Baca juga: Pemerintah desa di Kapuas diminta optimalkan dana desa tingkatkan produksi pertanian
Baca juga: Aldhika Kurniawan isi kekosongan kursi DPRD Kapuas
Baca juga: Penjabat Bupati Kapuas minta pengguna media sosial turut jaga kondusivitas
Baca juga: Aldhika Kurniawan isi kekosongan kursi DPRD Kapuas
Baca juga: Penjabat Bupati Kapuas minta pengguna media sosial turut jaga kondusivitas