Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan Presiden Joko Widodo adalah tokoh nasional yang menjadi milik semua partai.
"Pak Jokowi kan tokoh nasional, jadi dia milik semua partai," kata Airlangga usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Airlangga mengatakan hal itu untuk menjawab isu tentang berlabuhnya Jokowi ke Partai Golkar.
Saat ditanya soal ada atau tidaknya pembicaraan formal terkait rencana bergabungnya Jokowi ke Partai Golkar, Airlangga kembali menekankan bahwa Jokowi milik semua partai.
Baca juga: Program Kartu Prakerja ditargetkan diikuti 1,148 juta peserta tahun ini
"Seperti saya katakan, (Jokowi) tokoh nasional, ya, dimiliki semua partai," tegasnya.
Sementara itu, politikus Partai Golkar yang juga Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengaku tidak mengetahui adanya isu tersebut.
"Nggak saya dengar itu. Presiden jadi presiden Republik Indonesia-lah. Nggak ada itu (Jokowi gabung ke Partai Golkar)," kata Bahlil.
Baca juga: Golkar tolak usulan hak angket DPR soal kecurangan Pemilu
Baca juga: Tak ada 15 menteri Kabinet Jokowi mundur
Baca juga: Airlangga Hartarto bantah isu Sri Mulyani mundur dari Kabinet Jokowi
"Pak Jokowi kan tokoh nasional, jadi dia milik semua partai," kata Airlangga usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Airlangga mengatakan hal itu untuk menjawab isu tentang berlabuhnya Jokowi ke Partai Golkar.
Saat ditanya soal ada atau tidaknya pembicaraan formal terkait rencana bergabungnya Jokowi ke Partai Golkar, Airlangga kembali menekankan bahwa Jokowi milik semua partai.
Baca juga: Program Kartu Prakerja ditargetkan diikuti 1,148 juta peserta tahun ini
"Seperti saya katakan, (Jokowi) tokoh nasional, ya, dimiliki semua partai," tegasnya.
Sementara itu, politikus Partai Golkar yang juga Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengaku tidak mengetahui adanya isu tersebut.
"Nggak saya dengar itu. Presiden jadi presiden Republik Indonesia-lah. Nggak ada itu (Jokowi gabung ke Partai Golkar)," kata Bahlil.
Baca juga: Golkar tolak usulan hak angket DPR soal kecurangan Pemilu
Baca juga: Tak ada 15 menteri Kabinet Jokowi mundur
Baca juga: Airlangga Hartarto bantah isu Sri Mulyani mundur dari Kabinet Jokowi