Benarkah 10 WNI jadi tentara bayaran Ukraina melawan Rusia? Ini faktanya

Jumat, 22 Maret 2024 11:44 WIB

Jakarta (ANTARA) - Sebuah unggahan video di Facebook berdurasi delapan menit menarasikan 10 Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi tentara bayaran Ukraina untuk melawan Rusia.

Selain itu, dijelaskan juga, karena hal tersebut, kini Rusia telah mengirimkan para ahli nuklir ke Indonesia.

Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

“10 WNI DIKLAIM JADI TENTARA BAYARAN UKRAINA, KEMLU RI & TNI BUKA SUARA, PARA AHLI NUKLIR RUSIA DATANGI RI, ADA APA ??

Okehh lagi kabar yang cukup panas kini datang dari rusia ukraina dan indonesia

Nah seperti yang kalian tau konflik di wilayah ukraina kini masih terus memanas bos

Ntah sampai kapan akan berlanjut ,, silahkan tanya sama pak putin dan amerika dan juga geng natonya

Nah kali ini ada kabar yang cukup menarik dimana

Pihak rusia mengatakan bahwa ada 10 tentara bayaran indonesia yang ternyata ikut berjibaku di medan laga ukraina,,Bahkan dikatakan dari 10 orang itu ,, 4 orang nya udah amsyong alias pindah ke alam spongebob

Nahh pertanyaanya kini lantas bagaimanakh pernyataan rusia yang mengatakan ada 10 tentara bayaran dari indonesia,, bagaiamnakah tanggapan kemlu RI dan juga tanggapan pihak TNI kita

Setelah ini kita bahas

Kemudian kabar kedua yang tak kalah mantap baru barau ini

Ternyata rusia telah mengirimkan para ahli2 nuklir nya ke indonesia

Nahh lohhLantas ada apakah gerangan apakah ada proyek nuklir baru rusia bersaama indoensia

Penasaran beritanya cuss tanpa banyak bacorr mari kita bahas cerita lengkapny satu persatu boss kuhh”

Namun, benarkah 10 WNI jadi tentara bayaran Ukraina melawan Rusia?

 
  Unggahan yang menarasikan 10 WNI jadi tentara bayaran Ukraina melawan Rusia. Faktanya, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyatakan isu tersebut merupakan hoaks. (Facebook) Penjelasan:

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menepis adanya isu tentang 10 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi tentara bayaran Ukraina.

"Kami sudah cek ke Kedutaan Rusia, juga tidak ada, hoaks itu," kata Agus, dilansir dari ANTARA.

Selain telah melakukan pengecekan data, Agus menyebut bahwa isu tersebut tidak benar karena di Indonesia tidak menganut konsep tentara bayaran.

Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak juga memastikan bahwa tidak mungkin ada 10 WNI yang merupakan prajurit TNI menjadi tentara bayaran Ukraina. Sebab, pihaknya akan mengetahui sekiranya ada prajurit TNI yang tidak ada sebab pihaknya melakukan apel setiap pagi.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menilai laporan tentang 10 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi tentara bayaran Ukraina perlu didalami lebih lanjut.

Sebelumnya, Kedutaan Besar Federasi Rusia di Indonesia merilis data dari Kementerian Pertahanan Rusia yang mencatat dan mendata semua tentara bayaran asing yang tiba di Ukraina untuk berpartisipasi dalam pertempuran. Mereka juga mencatat 10 tentara bayaran dari Indonesia, dengan empat di antaranya telah tewas.

Selain itu, sejumlah ahli nuklir Rusia dari ROSATOM State Atomic Energy Corporation mengunjungi Indonesia pada 4-8 Maret 2024. Kedutaan Besar Rusia di Indonesia mengatakan para ahli itu datang ke acara seminar yang diselenggarakan oleh ITB dan Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia (BRIN).

Pewarta : Tim JACX
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Jika pasukan Barat ada di Ukraina, konflik Rusia-NATO tak terelakkan

28 February 2024 16:21 Wib

Jerman latih 1.000 personel militer Ukraina pada 2024

22 January 2024 17:19 Wib

Ukraina akan beli minimal 1 juta unit drone

02 January 2024 10:42 Wib

Pembunuh jurnalis Rusia diampuni setelah daftar ikut perang Ukraina

15 November 2023 9:05 Wib

Vladimir Putin izinkan warga Ukraina masuk Rusia tanpa visa

01 October 2023 17:00 Wib
Terpopuler

Dortmund menang telak atas Augsburg

Olahraga - 05 May 2024 7:28 Wib

Melalui PDI Perjuangan, Ketua KONI Kalteng maju jadi bacalon Wali Kota

Kabar Daerah - 23 jam lalu

Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa

Kabar Daerah - 03 May 2024 15:22 Wib

PLN UID Kalselteng gelar GM Mengajar di momen Hardiknas

Kabar Daerah - 07 May 2024 16:38 Wib

DPRD Kalteng minta hasil reses perseorangan ditindaklanjuti pemprov

Kabar Daerah - 06 May 2024 17:16 Wib