Kuala Kurun (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, menyiapkan anggaran sekitar Rp350 juta dari APBD 2024 untuk mendukung Program Kemitraan Ketahanan Pangan Gunung Mas Jaya atau biasa disingkat dengan Ketapang Gaya.
 
“Rp350 juta itu penyediaan oleh Pemkab Gunung Mas, sedangkan untuk realisasi nanti tergantung berapa kredit atau pinjaman yang diambil,” ucap Wakil Bupati Gunung Mas Efrensia LP Umbing di Kuala Kurun, Selasa.
 
Dia menjelaskan, Pemkab Gunung Mas melakukan inovasi untuk menjawab tantangan dan permasalahan yang biasa dihadapi para petani jagung dan padi, khususnya dalam hal sumber daya ekonomi atau permodalan.
 
Inovasi yang dimaksud yakni Program Kemitraan Ketahanan Pangan Gunung Mas Jaya. Program ini melibatkan peran serta berbagai pihak, dengan konsep kemitraan antara pemerintah, perbankan, koperasi dan petani.

Baca juga: Bupati Gunung Mas lantik puluhan pejabat, berikut rinciannya
 
Pada program ini, pemkab memberikan stimulan berupa subsidi bunga pinjaman 100 persen, perbankan yakni Bank Kalteng sebagai lembaga keuangan yang menyalurkan kredit usaha, di mana pembayaran kredit dilakukan setelah panen.
 
Kemudian Koperasi Sumber Pangan Gunung Mas, sebagai penerima mandat untuk melaksanakan usaha budi daya jagung dan padi, lalu petani sebagai pemilik lahan sekaligus penerima manfaat ekonomi dan alih pengetahuan atau teknologi.
 
“Petani tetap harus membayar pinjaman pokok, yang bisa dibayar setelah panen. Namun untuk bunganya disubsidi 100 persen dari pemkab. Nah, Rp350 juta tadi disiapkan untuk subsidi bunga,” kata Efrensia.
 
Progres yang telah dicapai saat ini pada pelaksanaan program Ketapang Gaya adalah kegiatan pengolahan lahan jagung hibrida seluas 52 hektare, yang telah tertanam seluas 25 hektare di Desa Tanjung Riu Kecamatan Kurun.
 
Selanjutnya pengembangan padi sawah seluas 25 hektare dan telah tertanam seluas 15 hektare di Daerah Irigasi Sekata Tewah di Kelurahan Tewah Kecamatan Tewah.
 
“Pada program Ketapang Gaya ini memang tetap harus dilakukan pendampingan dan dilakukan secara kolektif, karena bank tidak mau kalau perorangan,” demikian Efrensia.

Baca juga: PLN bantu pelaku usaha di Gunung Mas perluas jangkauan pasar

Baca juga: Rembuk tani upaya akselerasi peningkatan produksi di Gunung Mas

Baca juga: Pemkab Gunung Mas pererat tali silaturahmi melalui Safari Ramadhan

Pewarta : Chandra
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024