Yu Chengdong, kepala Solusi Mobil Pintar Huawei, menyatakan bahwa kemitraan mereka dengan JAC bertujuan untuk melampaui Maybach dan Rolls-Royce dalam hal kemewahan dan kenyamanan, lapor Carscoops, Jumat.
“Ya, nama Huawei-JAC belum diputuskan. Ini mungkin mobil tingkat jutaan, sangat mewah. Patokan kami jauh melebihi level Maybach dan Rolls-Royce Phantom. Ini lebih mewah, lebih tinggi, dan lebih nyaman daripada mereka,” kata Chengdong.
Baca juga: Merek premium Huawei pamerkan mobil pertamanya
Sebuah mobil listrik Tiongkok dengan harga sekitar 140 ribu dolar Amerika Serikat (sekitar Rp2,2 miliar dengan kurs saat ini) yang menantang raksasa yang sudah mapan seperti Rolls-Royce Phantom dan Mercedes-Maybach S-Class dalam hal penyempurnaan tentu terdengar ambisius.
Namun, itulah sasaran yang telah ditetapkan oleh CEO Huawei untuk usaha co-branded baru mereka, yang bertujuan untuk mengganggu pasar mobil ultra-mewah.
Model pertama dari perusahaan gabungan baru ini dikabarkan akan menjadi sedan yang luas dengan powertrain listrik sepenuhnya.
Baca juga: Huawei berencana akses pasar kendaraan listrik kelas atas
Mobil listrik ultra-mewah ini diperkirakan akan memulai debutnya pada kuartal keempat tahun 2024, memposisikan dirinya sebagai pesaing langsung dari model-model unggulan seperti BMW i7 dan Mercedes-Benz EQS.
Merek otomotif baru yang diciptakan oleh Huawei dan JAC akan mewakili “ranah keempat” dari proyek HIMA. Penawaran ultra-mewah ini akan berada di atas kemitraan Huawei yang sudah ada seperti Stelato (BAIC) kelas atas, Luxeed (Chery) kelas menengah, dan AITO (Seres) yang berfokus pada SUV.
Keempat merek tersebut melayani demografi muda, menekankan fitur teknologi tinggi dan kepraktisan dalam pemasaran mereka.
Baca juga: Huawei gandeng VW untuk hadirkan teknologi mobil berjaringan 4G
Dalam wawancara yang sama dengan media Tiongkok, Chengdong mengungkapkan bahwa ia bergantian antara mengendarai sedan Luxeed S7 dan SUV Aito M9 sebagai tunggangan hariannya.
Dia memuji kedua kendaraan tersebut sebagai produk yang sangat baik, menyoroti teknologi LiDAR dan fitur keselamatan mereka sebagai “benar-benar terdepan di seluruh industri”.
Selain itu, ia menyatakan kebanggaannya pada jarak tempuh yang mengesankan dari model yang didukung Huawei, berkisar antara 705-855 km, yang melampaui penawaran dari produsen saingan.
Yu Chengdong juga ditanyai tentang prinsip-prinsip dari industri ponsel yang dapat diadaptasi ke sektor otomotif. Menurut sang CEO, prinsip-prinsip ini mencakup pengalaman pengguna, kepuasan pengguna, kualitas produk, dan layanan pelanggan.
CEO Huawei : EV mewah baru akan lampaui Maybach dan Rolls-Royce
Rolls-Royce Ghost Extended (ANTARA/Rolls-Royce)
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan gabungan keempat Huawei dengan produsen mobil China mungkin belum memiliki nama resmi, tetapi CEO raksasa teknologi ini telah membuat beberapa pernyataan yang cukup berani tentang produk masa depannya.