Jakarta (ANTARA) - Pakar komunikasi politik Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo mengatakan bahwa posisi duduk di Sidang Kabinet Paripurna menegaskan komitmen Presiden RI Joko Widodo mengenai transisi pemerintahan.
Ia menyampaikan pernyataan tersebut untuk menanggapi posisi duduk Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang bersebelahan dengan Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/6).
“Dengan menempatkan Prabowo di kursi depan, di deretan depan, apalagi di samping Jokowi, itu menunjukkan bahwa Jokowi berkomitmen dengan transisi pemerintahan yang sedang terjadi ini,” katanya saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Selasa.
Selain itu, ia mengatakan bahwa komitmen tersebut ditegaskan Presiden melalui pengantar dalam Sidang Kabinet Paripurna dengan membicarakan transisi pemerintahan yang mulus dan tidak boleh ada turbulensi politik.
“Jokowi mengajak Prabowo duduk di depan untuk secara politik menegaskan bahwa ya ini komitmen kita semua untuk transisi, sehingga seharusnya tidak ada pertengkaran antarmenteri,” jelasnya.
Sementara itu, ia menilai posisi duduk di Sidang Kabinet Paripurna pada Senin (24/6) akan sering terlihat di masa mendatang.
“Untuk menggarisbawahi bahwa Jokowi berkomitmen dengan program-program Prabowo atau presiden terpilih nanti, dan juga Prabowo akan terus berkomitmen dengan program-program Jokowi, terutama IKN (ibu kota Nusantara),” ujarnya.
Sebelumnya, Prabowo tampak duduk di barisan depan, yakni berdampingan dengan Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Diketahui, posisi duduk dalam sidang kabinet biasanya ditempati oleh Presiden, Wakil Presiden, dan empat menteri koordinator.
Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Protokol dan Pers Media Istana Yusuf Permana mengatakan, Prabowo diberi tempat duduk di samping Jokowi karena berstatus sebagai presiden terpilih.
"Iya, karena posisi beliau sebagai presiden terpilih," katanya kepada para jurnalis, Senin (24/6).
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya memastikan transisi pemerintahan yang mulus ke depan guna menjaga stabilitas politik nasional, dan menciptakan citra yang baik di dunia internasional.
"Secara khusus, yang harus menjadi perhatian kita yaitu stabilitas politik. Ini penting, agar jangan sampai ada turbulensi politik, agar transisi dari pemerintah sekarang ke pemerintahan berikut mulus dan baik. Itu yang selalu dilihat dunia internasional," ujar Presiden saat memberikan pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna terkait Perekonomian Terkini di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/6).
Kepala Negara juga menyampaikan agar jajaran kementerian dan lembaga berhati-hati mengenai isu-isu yang berkembang setiap hari. Ia menekankan pentingnya menyampaikan isu-isu yang baik agar pasar menjadi yakin dan optimis terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang sebetulnya memang berada dalam posisi baik.
Ia menyampaikan pernyataan tersebut untuk menanggapi posisi duduk Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang bersebelahan dengan Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/6).
“Dengan menempatkan Prabowo di kursi depan, di deretan depan, apalagi di samping Jokowi, itu menunjukkan bahwa Jokowi berkomitmen dengan transisi pemerintahan yang sedang terjadi ini,” katanya saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Selasa.
Selain itu, ia mengatakan bahwa komitmen tersebut ditegaskan Presiden melalui pengantar dalam Sidang Kabinet Paripurna dengan membicarakan transisi pemerintahan yang mulus dan tidak boleh ada turbulensi politik.
“Jokowi mengajak Prabowo duduk di depan untuk secara politik menegaskan bahwa ya ini komitmen kita semua untuk transisi, sehingga seharusnya tidak ada pertengkaran antarmenteri,” jelasnya.
Sementara itu, ia menilai posisi duduk di Sidang Kabinet Paripurna pada Senin (24/6) akan sering terlihat di masa mendatang.
“Untuk menggarisbawahi bahwa Jokowi berkomitmen dengan program-program Prabowo atau presiden terpilih nanti, dan juga Prabowo akan terus berkomitmen dengan program-program Jokowi, terutama IKN (ibu kota Nusantara),” ujarnya.
Sebelumnya, Prabowo tampak duduk di barisan depan, yakni berdampingan dengan Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Diketahui, posisi duduk dalam sidang kabinet biasanya ditempati oleh Presiden, Wakil Presiden, dan empat menteri koordinator.
Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Protokol dan Pers Media Istana Yusuf Permana mengatakan, Prabowo diberi tempat duduk di samping Jokowi karena berstatus sebagai presiden terpilih.
"Iya, karena posisi beliau sebagai presiden terpilih," katanya kepada para jurnalis, Senin (24/6).
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya memastikan transisi pemerintahan yang mulus ke depan guna menjaga stabilitas politik nasional, dan menciptakan citra yang baik di dunia internasional.
"Secara khusus, yang harus menjadi perhatian kita yaitu stabilitas politik. Ini penting, agar jangan sampai ada turbulensi politik, agar transisi dari pemerintah sekarang ke pemerintahan berikut mulus dan baik. Itu yang selalu dilihat dunia internasional," ujar Presiden saat memberikan pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna terkait Perekonomian Terkini di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/6).
Kepala Negara juga menyampaikan agar jajaran kementerian dan lembaga berhati-hati mengenai isu-isu yang berkembang setiap hari. Ia menekankan pentingnya menyampaikan isu-isu yang baik agar pasar menjadi yakin dan optimis terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang sebetulnya memang berada dalam posisi baik.