Medan (ANTARA) - Komisi Kepolisian Nasional Republik Indonesia (Kompolnas RI) memberikan perhatian khusus terhadap kematian wartawan Rico Sempurna Pasaribu dalam peristiwa kebakaran rumahnya di Jalan Nabung Surbakti, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
"Kami datang ke sini (Karo) untuk memberikan perhatian lebih, karena media teman kita juga dalam bekerja," ujar Ketua Harian Kompolnas Irjen (Pur) Benny J Mamoto di Karo, Selasa.
Benny mengatakan dalam kedatangan Kompolnas ini untuk melihat secara langsung di lokasi, mendengar informasi dan masukan dari masyarakat.
Kemudian, menurut Benny, pihaknya juga melihat tugas kepolisian dalam penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus yang menewaskan seorang wartawan.
"Kami turun untuk pengamanan apakah sudah SOP (standar operasional prosedur), tahapan sudah dilalui maksimal atau belum," ucap dia.
Saat ini, Benny mengatakan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan tim laboratorium forensik sedang bekerja. Kemudian, menurutnya dari laporan itu bisa dilakukan untuk analisis.
Dia pun juga berharap adanya informasi dari dan masukan terkait kasus ini, karena pihak kepolisian sudah mendirikan posko pengadukan.
"Nantinya, informasi itu dapat diproses maupun pembuktian," tuturnya.
Sebelumnya, Polda Sumatera Utara memeriksa 16 orang saksi terkait kasus kematian wartawan Rico Sempurna Pasaribu dalam peristiwa kebakaran rumah di Jalan Nabung Surbakti, Kabupaten Karo, Sumut, Kamis (27/6).
"Mereka sudah dimintai keterangan, baik dari keluarga maupun orang yang melihat kebakaran," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Polisi Hadi Wahyudi.
Hadi mengatakan bahwa penyelidikan dan penyidikan kasus tersebut masih terus berjalan terkait penyebab kebakaran tersebut.
Kebakaran itu menelan korban jiwa yakni Sempurna Pasaribu, Efrida Boru Ginting (istri), Sudiinveseti Pasaribu (anak), dan Lowi Situngkir (cucu).
"Kami datang ke sini (Karo) untuk memberikan perhatian lebih, karena media teman kita juga dalam bekerja," ujar Ketua Harian Kompolnas Irjen (Pur) Benny J Mamoto di Karo, Selasa.
Benny mengatakan dalam kedatangan Kompolnas ini untuk melihat secara langsung di lokasi, mendengar informasi dan masukan dari masyarakat.
Kemudian, menurut Benny, pihaknya juga melihat tugas kepolisian dalam penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus yang menewaskan seorang wartawan.
"Kami turun untuk pengamanan apakah sudah SOP (standar operasional prosedur), tahapan sudah dilalui maksimal atau belum," ucap dia.
Saat ini, Benny mengatakan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan tim laboratorium forensik sedang bekerja. Kemudian, menurutnya dari laporan itu bisa dilakukan untuk analisis.
Dia pun juga berharap adanya informasi dari dan masukan terkait kasus ini, karena pihak kepolisian sudah mendirikan posko pengadukan.
"Nantinya, informasi itu dapat diproses maupun pembuktian," tuturnya.
Sebelumnya, Polda Sumatera Utara memeriksa 16 orang saksi terkait kasus kematian wartawan Rico Sempurna Pasaribu dalam peristiwa kebakaran rumah di Jalan Nabung Surbakti, Kabupaten Karo, Sumut, Kamis (27/6).
"Mereka sudah dimintai keterangan, baik dari keluarga maupun orang yang melihat kebakaran," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Polisi Hadi Wahyudi.
Hadi mengatakan bahwa penyelidikan dan penyidikan kasus tersebut masih terus berjalan terkait penyebab kebakaran tersebut.
Kebakaran itu menelan korban jiwa yakni Sempurna Pasaribu, Efrida Boru Ginting (istri), Sudiinveseti Pasaribu (anak), dan Lowi Situngkir (cucu).