Jakarta (ANTARA) - Pengamat Keamanan Siber Alfons Tanujaya menilai upaya pemerintah memberantas judi online (daring) melalui sosialisasi lewat SMS Blast efektif karena memberikan dampak jangka panjang ke masyarakat.
Hal tersebut dikarenakan pesan tersebut akan mudah diterima seluruh masyarakat mengingat mayoritas sudah memiliki telepon genggam.
"Itu akan berdampak jangka panjang jika diiringi dengan aktivitas literasi lainnya. Jadi tidak sertamerta akan langsung memberikan hasil," kata dia di Jakarta, Senin.
Selain itu, pesan tersebut pun akan mudah diingat masyarakat jika pemerintah mengemasnya dengan kreatif.
Namun demikian, lanjut Alfons, langkah ini tentu belum cukup untuk mengurangi aktivitas judi online di tengah masyarakat. Pemerintah dinilai perlu melakukan langkah-langkah pencegahan dini agar judi online tidak semakin merebak.
Apa yang bisa dilakukan pemerintah yakni menggandeng Google sebagai salah satu search engine terbesar untuk mengurangi peredaran iklan atau aplikasi judi online.
"Kunjungan ke Google juga akan memberikan indikasi kepada Google bahwa pemerintah sangat serius ingin mengatasi masalah judi online ini dan Google juga diharapkan bisa membantu," kata dia.
Secara bersamaan, Alfons menilai pemerintah juga bisa melakukan penindakan hukum dengan memidanakan pihak perusahaan yang menjalankan judi online.
Hal tersebut menurut Alfons bisa dilakukan melalui Satgas Judi Online bentukan pemerintah yang dikomandoi Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) RI.
Dengan upaya tersebut, Alfons yakin secara perlahan aktivitas judi online di lingkungan masyarakat akan berkurang.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melancarkan SMS blast dalam upaya mencegah praktik judi online, yang telah menimbulkan keresahan dalam masyarakat.
"Edukasi melalui SMS blast sudah mulai," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dalam pesan elektronik yang diterima ANTARA, Minggu (16/6).
Budi mengatakan, upaya edukasi menggunakan SMS blast akan dilakukan rutin dilakukan setiap hari bekerja sama dengan operator-operator seluler yang beroperasi di Indonesia.
Dalam SMS blast yang terbaru, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengingatkan warga mengenai bahaya judi online.
Pesan yang disebarkan kepada warga pada Minggu berbunyi, "Judi Online Bahaya dan Merusak Pengguna. Jangan Pernah Mencoba. Jaga Masa Depan Penuh Bahagia".
Selain melancarkan SMS Blast, Kementerian Komunikasi dan Informatika selaku penanggung jawab bidang pencegahan dalam Satuan Tugas Pemberantasan Judi Daring (Satgas Judi Online) rutin memutus akses ke situs-situs bermuatan judi online.
Sejak 17 Juli 2023 hingga 13 Juni 2024, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memblokir 2.945.150 konten judi online.
Hal tersebut dikarenakan pesan tersebut akan mudah diterima seluruh masyarakat mengingat mayoritas sudah memiliki telepon genggam.
"Itu akan berdampak jangka panjang jika diiringi dengan aktivitas literasi lainnya. Jadi tidak sertamerta akan langsung memberikan hasil," kata dia di Jakarta, Senin.
Selain itu, pesan tersebut pun akan mudah diingat masyarakat jika pemerintah mengemasnya dengan kreatif.
Namun demikian, lanjut Alfons, langkah ini tentu belum cukup untuk mengurangi aktivitas judi online di tengah masyarakat. Pemerintah dinilai perlu melakukan langkah-langkah pencegahan dini agar judi online tidak semakin merebak.
Apa yang bisa dilakukan pemerintah yakni menggandeng Google sebagai salah satu search engine terbesar untuk mengurangi peredaran iklan atau aplikasi judi online.
"Kunjungan ke Google juga akan memberikan indikasi kepada Google bahwa pemerintah sangat serius ingin mengatasi masalah judi online ini dan Google juga diharapkan bisa membantu," kata dia.
Secara bersamaan, Alfons menilai pemerintah juga bisa melakukan penindakan hukum dengan memidanakan pihak perusahaan yang menjalankan judi online.
Hal tersebut menurut Alfons bisa dilakukan melalui Satgas Judi Online bentukan pemerintah yang dikomandoi Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) RI.
Dengan upaya tersebut, Alfons yakin secara perlahan aktivitas judi online di lingkungan masyarakat akan berkurang.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melancarkan SMS blast dalam upaya mencegah praktik judi online, yang telah menimbulkan keresahan dalam masyarakat.
"Edukasi melalui SMS blast sudah mulai," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dalam pesan elektronik yang diterima ANTARA, Minggu (16/6).
Budi mengatakan, upaya edukasi menggunakan SMS blast akan dilakukan rutin dilakukan setiap hari bekerja sama dengan operator-operator seluler yang beroperasi di Indonesia.
Dalam SMS blast yang terbaru, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengingatkan warga mengenai bahaya judi online.
Pesan yang disebarkan kepada warga pada Minggu berbunyi, "Judi Online Bahaya dan Merusak Pengguna. Jangan Pernah Mencoba. Jaga Masa Depan Penuh Bahagia".
Selain melancarkan SMS Blast, Kementerian Komunikasi dan Informatika selaku penanggung jawab bidang pencegahan dalam Satuan Tugas Pemberantasan Judi Daring (Satgas Judi Online) rutin memutus akses ke situs-situs bermuatan judi online.
Sejak 17 Juli 2023 hingga 13 Juni 2024, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memblokir 2.945.150 konten judi online.