Istanbul (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan timnya sedang mempersiapkan empat perjanjian keamanan baru untuk Kiev untuk meningkatkan pertahanan negara seiring perang Rusia-Ukraina yang terus berlanjut dan memasuki tahun ketiga.
“Tim kami sedang mempersiapkan empat perjanjian keamanan baru untuk Ukraina. Segera, kami akan memulai negosiasi dan segera menyiapkan dokumen untuk ditandatangani,” kata Presiden Ukraina Zelenskyy dalam pidato yang disampaikan melalui video seperti dikutip dari Anadolu, Rabu.
Zelenskyy menjelaskan perjanjian keamanan yang sedang disiapkan timnya akan mencakup berbagai masalah seperti dukungan pertahanan, keuangan, dan kerja sama kemanusiaan yang mencakup hampir 30 perjanjian.
“Kami bertujuan untuk melibatkan berbagai negara, bukan hanya anggota NATO,” ucapnya.
Semua negara mitra Ukraina itu disebutnya sama-sama siap membantu untuk mempertahankan nilai-nilai bersama.
“Apa pun yang terjadi di dunia, kita memerlukan alat kita sendiri untuk mendukung rakyat dan negara kita, perjanjian keamanan kita sendiri yang akan berfungsi dalam kondisi apa pun. Inilah yang sebenarnya sedang kami lakukan,” tambahnya.
Ukraina telah menandatangani perjanjian keamanan bilateral dengan 24 negara lain, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, dan Jepang, serta Uni Eropa.
Perjanjian tersebut muncul ketika G7 yang bertemu pada pertemuan puncak NATO di ibu kota Lituania, Vilnius, Juli lalu, mendeklarasikan bahwa mereka meluncurkan perundingan dengan Kiev untuk meresmikan “dukungan abadi” bagi Ukraina melalui “komitmen dan pengaturan keamanan bilateral.
Sumber : Anadolu
“Tim kami sedang mempersiapkan empat perjanjian keamanan baru untuk Ukraina. Segera, kami akan memulai negosiasi dan segera menyiapkan dokumen untuk ditandatangani,” kata Presiden Ukraina Zelenskyy dalam pidato yang disampaikan melalui video seperti dikutip dari Anadolu, Rabu.
Zelenskyy menjelaskan perjanjian keamanan yang sedang disiapkan timnya akan mencakup berbagai masalah seperti dukungan pertahanan, keuangan, dan kerja sama kemanusiaan yang mencakup hampir 30 perjanjian.
“Kami bertujuan untuk melibatkan berbagai negara, bukan hanya anggota NATO,” ucapnya.
Semua negara mitra Ukraina itu disebutnya sama-sama siap membantu untuk mempertahankan nilai-nilai bersama.
“Apa pun yang terjadi di dunia, kita memerlukan alat kita sendiri untuk mendukung rakyat dan negara kita, perjanjian keamanan kita sendiri yang akan berfungsi dalam kondisi apa pun. Inilah yang sebenarnya sedang kami lakukan,” tambahnya.
Ukraina telah menandatangani perjanjian keamanan bilateral dengan 24 negara lain, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, dan Jepang, serta Uni Eropa.
Perjanjian tersebut muncul ketika G7 yang bertemu pada pertemuan puncak NATO di ibu kota Lituania, Vilnius, Juli lalu, mendeklarasikan bahwa mereka meluncurkan perundingan dengan Kiev untuk meresmikan “dukungan abadi” bagi Ukraina melalui “komitmen dan pengaturan keamanan bilateral.
Sumber : Anadolu