Ankara (ANTARA) -
Sedikitnya 14 orang telah meninggal dunia di Korea Selatan tahun ini akibat gelombang panas setelah pada Minggu (4/8) dua wanita tewas akibat suhu panas yang ekstrem, lapor media setempat, Selasa. Menurut kantor berita Yonhap yang berbasis di Seoul mengutip pernyataan Kementerian Dalam Negeri Korsel, dua perempuan berusia 70-an itu meninggal akibat suhu panas pada Minggu.
Seorang wanita berusia 71 tahun ditemukan tidak sadarkan diri di rumahnya di Seoul dan kemudian meninggal karena penyakit terkait panas, sedangkan wanita lain berusia 78 tahun meninggal pada hari yang sama saat bekerja di sebuah ladang di daerah Goheung, selatan Seoul.
Hampir 1.700 orang juga dilarikan ke rumah sakit karena penyakit yang terkait dengan suhu panas tahun ini.
Baca juga: Gelombang panas di Korsel sebabkan ratusan orang masuk rumah sakit
Gelombang panas juga telah menewaskan sekitar 303.000 ekor hewan ternak, termasuk di antaranya 277.000 unggas, sejak 11 Juni 2024.
Beberapa wilayah Korea Selatan masih berada di bawah peringatan panas, karena badan cuaca setempat memprakirakan kondisi panas saat ini berlanjut hingga pertengahan Agustus.
Pada Minggu, Korea Selatan telah mencatat 12 malam tropis sepanjang musim panas tahun ini atau melampaui puncak musim panas 2018, yakni sekitar 10 hari.
Baca juga: Pakistan dan India tutup sekolah akibat gelombang panas
Badan cuaca Korsel menyebutkan malam tropis itu mengacu pada suhu di malam hari yang tetap di atas 25 derajat Celsius antara pukul 18:01 dan 09:00 keesokan harinya.
Pekan lalu, Korea Selatan mengeluarkan peringatan gelombang panas tertinggi ketika suhu melonjak hingga sekitar 40 Celsius di beberapa wilayah negara tersebut.
Sumber: Anadolu-OANA
Baca juga: Pemerintah diminta petakan potensi dampak gelombang panas
Baca juga: BMKG: Kondisi panas di Kobar bukan karena gelombang panas
Baca juga: Gelombang panas terus melanda Shanghai
Seorang wanita berusia 71 tahun ditemukan tidak sadarkan diri di rumahnya di Seoul dan kemudian meninggal karena penyakit terkait panas, sedangkan wanita lain berusia 78 tahun meninggal pada hari yang sama saat bekerja di sebuah ladang di daerah Goheung, selatan Seoul.
Hampir 1.700 orang juga dilarikan ke rumah sakit karena penyakit yang terkait dengan suhu panas tahun ini.
Baca juga: Gelombang panas di Korsel sebabkan ratusan orang masuk rumah sakit
Gelombang panas juga telah menewaskan sekitar 303.000 ekor hewan ternak, termasuk di antaranya 277.000 unggas, sejak 11 Juni 2024.
Beberapa wilayah Korea Selatan masih berada di bawah peringatan panas, karena badan cuaca setempat memprakirakan kondisi panas saat ini berlanjut hingga pertengahan Agustus.
Pada Minggu, Korea Selatan telah mencatat 12 malam tropis sepanjang musim panas tahun ini atau melampaui puncak musim panas 2018, yakni sekitar 10 hari.
Baca juga: Pakistan dan India tutup sekolah akibat gelombang panas
Badan cuaca Korsel menyebutkan malam tropis itu mengacu pada suhu di malam hari yang tetap di atas 25 derajat Celsius antara pukul 18:01 dan 09:00 keesokan harinya.
Pekan lalu, Korea Selatan mengeluarkan peringatan gelombang panas tertinggi ketika suhu melonjak hingga sekitar 40 Celsius di beberapa wilayah negara tersebut.
Sumber: Anadolu-OANA
Baca juga: Pemerintah diminta petakan potensi dampak gelombang panas
Baca juga: BMKG: Kondisi panas di Kobar bukan karena gelombang panas
Baca juga: Gelombang panas terus melanda Shanghai