Palangka Raya (ANTARA) - Sejumlah pedagang bendera merah putih yang menjamur di sudut Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah hingga saat ini masih sepi peminat dari pembeli.
"Untuk saat ini penjualan bendera merah putih yang kami jual masih sepi pengunjung, dan peminatnya juga kurang, kemungkinan masih ada bendera mereka yang tahun lalu," kata pedagang bendera merah putih yang berada dikawasan Jalan Diponegoro, Kecamatan Pahandut, Lukmana di Palangka Raya, Jumat.
Pria yang sudah 7 tahun berdagang bendera merah putih ini menilai, bahwa untuk tahun ini masyarakat Kota Palangka Raya kurang berminat membeli bendera baru.
Sehingga, mempengaruhi penjualan dan penghasilan yang tidak menentu.
"Penjualan bendera tahun ini menurun di bandingkan tahun lalu," katanya.
Pedagang lainnya, Atuk mengungkapkan, ia berjualan sudah bertahun-tahun dan selalu menetap di kawasan Jalan A.Yani, Kecamatan Pahandut.
"Untuk tahun ini lebih sepi di bandingkan tahun lalu, dan untuk pendapatan selama berjualan di tahun ini sekitar Rp200 ribu - Rp300 ribu.
Ia menambahkan, biasanya masyarakat membeli bendera ukuran 60x90 ukuran depan rumah.
Kemudian pedagang selanjutnya, Dodi mengatakan ia sudah mulai berjualan dari (28/7/2024) dan menetap di kawasan Jalan G.Obos dari tahun 2018.
Ia mengungkapkan tahun ini penjualannya menurun. Biasanya masyarakat mulai membeli pada awal Agustus. Untuk pendapatan bisa mencapai Rp500 ribu - 700 ribu per hari.
"kebanyakan masyarakat juga mulai membeli bendera pada saat memasuki bulan Agustus," demikian Dodi.
"Untuk saat ini penjualan bendera merah putih yang kami jual masih sepi pengunjung, dan peminatnya juga kurang, kemungkinan masih ada bendera mereka yang tahun lalu," kata pedagang bendera merah putih yang berada dikawasan Jalan Diponegoro, Kecamatan Pahandut, Lukmana di Palangka Raya, Jumat.
Pria yang sudah 7 tahun berdagang bendera merah putih ini menilai, bahwa untuk tahun ini masyarakat Kota Palangka Raya kurang berminat membeli bendera baru.
Sehingga, mempengaruhi penjualan dan penghasilan yang tidak menentu.
"Penjualan bendera tahun ini menurun di bandingkan tahun lalu," katanya.
Pedagang lainnya, Atuk mengungkapkan, ia berjualan sudah bertahun-tahun dan selalu menetap di kawasan Jalan A.Yani, Kecamatan Pahandut.
"Untuk tahun ini lebih sepi di bandingkan tahun lalu, dan untuk pendapatan selama berjualan di tahun ini sekitar Rp200 ribu - Rp300 ribu.
Ia menambahkan, biasanya masyarakat membeli bendera ukuran 60x90 ukuran depan rumah.
Kemudian pedagang selanjutnya, Dodi mengatakan ia sudah mulai berjualan dari (28/7/2024) dan menetap di kawasan Jalan G.Obos dari tahun 2018.
Ia mengungkapkan tahun ini penjualannya menurun. Biasanya masyarakat mulai membeli pada awal Agustus. Untuk pendapatan bisa mencapai Rp500 ribu - 700 ribu per hari.
"kebanyakan masyarakat juga mulai membeli bendera pada saat memasuki bulan Agustus," demikian Dodi.