Kuala KurunĀ (ANTARA) - Dua unit rumah di Kelurahan Tampang Tumbang Anjir, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, ludes terbakar pada Kamis (12/9) malam.
Kapolres Gumas AKBP Theodorus Priyo Santosa melalui Kapolsek Kurun Ipda M Fajar Siddik saat dihubungi dari Kuala Kurun, Jumat, mengatakan bahwa kebakaran diduga karena ada warga yang lupa mematikan kompor.
"Dua unit rumah yang terbakar adalah milik Ujiono dan Windha Hardayani," ungkapnya.
Bermula saat istri Ujiono yakni Sri Rahayu sedang mengukus pisang untuk sarapan buat besok pagi. Sembari mengukus pisang di dapur, dia juga membungkus ragi tempe di ruang tengah.
Sekitar pukul 19.00 WIB, Ujiono pergi meninggalkan rumah untuk beribadah, meninggalkan Sri Rahayu dan ibunya yakni Suhada. Sekitar pukul 19.30 WIB. Sri Rahayu mendengar suara ledakan dari dapur, dan saat diperiksa api sudah membakar dinding dan atap dapur.
Baca juga: Legislator Gumas berharap Pilkada 2024 jadi ajang adu gagasan
Melihat api yang membakar dinding dan atap dapur, Sri Rahayu bergegas meminta pertolongan kepada tetangga yakni Harno dan Ahmad Ripai. Mereka berhasil menyelamatkan Suhada dari dalam rumah.
Api dengan cepat menjalar ke rumah Windha Hardayani yang terbuat dari bahan kayu. Rumah tersebut dalam keadaan kosong, karena penghuninya sedang berada di luar daerah.
Petugas pemadam kebakaran dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gumas, Polisi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan lainnya, tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 20.00 WIB.
Bersama-sama masyarakat, mereka berjibaku untuk memadamkan api. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.30 WIB.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Untuk penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan," demikian Kapolsek Kurun.
Baca juga: Pemkab Gumas terima insentif fiskal Rp11,3 miliar dari Kemenkeu
Baca juga: Gunung Mas siap jadi tuan rumah Kalteng Bermazmur
Baca juga: Pemkab Gumas segera melakukan seleksi terbuka untuk lima jabatan eselon II
Kapolres Gumas AKBP Theodorus Priyo Santosa melalui Kapolsek Kurun Ipda M Fajar Siddik saat dihubungi dari Kuala Kurun, Jumat, mengatakan bahwa kebakaran diduga karena ada warga yang lupa mematikan kompor.
"Dua unit rumah yang terbakar adalah milik Ujiono dan Windha Hardayani," ungkapnya.
Bermula saat istri Ujiono yakni Sri Rahayu sedang mengukus pisang untuk sarapan buat besok pagi. Sembari mengukus pisang di dapur, dia juga membungkus ragi tempe di ruang tengah.
Sekitar pukul 19.00 WIB, Ujiono pergi meninggalkan rumah untuk beribadah, meninggalkan Sri Rahayu dan ibunya yakni Suhada. Sekitar pukul 19.30 WIB. Sri Rahayu mendengar suara ledakan dari dapur, dan saat diperiksa api sudah membakar dinding dan atap dapur.
Baca juga: Legislator Gumas berharap Pilkada 2024 jadi ajang adu gagasan
Melihat api yang membakar dinding dan atap dapur, Sri Rahayu bergegas meminta pertolongan kepada tetangga yakni Harno dan Ahmad Ripai. Mereka berhasil menyelamatkan Suhada dari dalam rumah.
Api dengan cepat menjalar ke rumah Windha Hardayani yang terbuat dari bahan kayu. Rumah tersebut dalam keadaan kosong, karena penghuninya sedang berada di luar daerah.
Petugas pemadam kebakaran dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gumas, Polisi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan lainnya, tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 20.00 WIB.
Bersama-sama masyarakat, mereka berjibaku untuk memadamkan api. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.30 WIB.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Untuk penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan," demikian Kapolsek Kurun.
Baca juga: Pemkab Gumas terima insentif fiskal Rp11,3 miliar dari Kemenkeu
Baca juga: Gunung Mas siap jadi tuan rumah Kalteng Bermazmur
Baca juga: Pemkab Gumas segera melakukan seleksi terbuka untuk lima jabatan eselon II