Sukamara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah, terus melakukan berbagai upaya dalam menurunkan angka stunting di wilayah setempat dengan tujuan membangun generasi masa depan yang unggul, berdaya saing dan berkualitas.

“Stunting merupakan program prioritas dan menjadi salah satu momok permasalahan yang serius dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia dan Sukamara khususnya,” ucap Penjabat Bupati Sukamara, Rendy Lesmana di Sukamara, Kamis.

Menurutnya, pada 2024 pemerintah telah menetapkan target penurunan sebesar 14 persen. Oleh karena itu, dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk berupaya dan kerja keras dalam mencapai hal tersebut.

“Guna menghasilkan output sesuai sasaran, tentunya kita perlu melakukan monitor dan evaluasi dengan baik dan berkualitas. Maka dari itu, diperlukan manajemen perencanaan dalam seluruh tahapan pelaksanaannya,” Rendy mengungkapkan.

Disampaikan juga, bahwa berbagai langkah dan inovasi juga dapat dilakukan secara sinergisitas dan kolaboratif serta lebih menguatkan SDM tenaga lini lapangan dimana sebagai ujung tombak dalam percepatan penurunan stunting di wilayah setempat.

Baca juga: Pj Bupati Sukamara sebut kemah pramuka mampu bentuk karakter kaum muda yang handal

“Tanpa adanya komitmen dan kemauan yang kuat dari semua pihak untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman stunting, maka gerakan serta upaya yang kita lakukan selama ini akan menjadi sia-sia dan dapat dipastikan hanya sebagai semboyan saja namun miskin gerakan nyata,” tegas Rendy.

Oleh sebab itu, dirinya meminta kepada semua pihak agar berpartisipasi secara aktif menyampaikan progres pelaksanaan program nasional penurunan stunting tersebut dan selalu melakukan koordinasi dan menyampaikan laporan kegiatan dari TPPS di tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten.

“Tantangan ini harus kita tangani secara baik, terukur, terarah dan akuntabel melalui kerja nyata, kerja tuntas, kerja cerdas dan kerja berkualitas dengan membangun sinergi, kolaborasi dan akselerasi dari semua pihak,” demikian tutur Rendy.

Meski demikian, dirinya menjelaskan bahwa yang terpenting adalah keakuratan dan keterpaduan data sistem pelaporan. Supaya tidak terjadi kekeliruan dalam analisis data dan permasalahan sebagai dasar perencanaan intervensi, sehingga program dan kegiatan lebih efektif dan tepat sasaran.

Baca juga: Penjabat Bupati sebut pilkada di Sukamara berjalan lancar

Baca juga: Klaim unggul versi hitungan cepat, Paslon MAS'E deklarasikan kemenangan di Pilkada Sukamara

Baca juga: Masyarakat Sukamara diminta kembali bersatu usai pilkada


Pewarta : Donefrid Lalang
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024