Sampit (ANTARA) - Program penyediaan internet gratis yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah disambut antusias sehingga kini banyak desa beramai-ramai mengusulkan bantuan tersebut.
"Manfaatnya sangat dirasakan pemerintah desa dan masyarakat sehingga kini banyak desa yang mengusulkan bantuan tersebut," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotawaringin Timur Marjuki didampingi Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Agus Pria Dany di Sampit, Selasa.
Program internet gratis dilakukan Diskominfo dengan dua cara yaitu teknologi VSAT dan Starlink. Internet gratis ini bisa dimanfaatkan hingga ke desa-desa di pelosok karena menggunakan satelit.
Untuk VSAT, bantuan ini berasal dari Kementerian Komunikasi dan Digital melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti). Selama 2024, Kotawaringin Timur mendapatkan bantuan VSAT di 24 titik, khususnya satuan pendidikan.
Sementara untuk Starlink, murni merupakan program Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur yang dibiayai anggaran daerah.
Sudah ada empat lokasi yang mendapatkan bantuan perangkat Starlink yaitu Kecamatan Tualan Hulu, Desa Sungai Hanya Kecamatan Antang Kalang, Desa Pamalian Kecamatan Kota Besi dan Desa Biru Maju Kecamatan Telawang.
Baca juga: Kotim dapat Rp23,51 miliar untuk peningkatan kawasan permukiman
"2025 ini Starlink disalurkan ke Kecamatan Tualan Hulu. Sudah diuji coba dan alhamdulillah sangat membantu pelayanan di kecamatan dan masyarakat sekitar dengan mengakses internet gratis," ujar Agus.
Sebelumnya sudah ada desa yang mengusulkan bantuan serupa yakni Desa Kenyala Kecamatan Telawang, Desa Pamalian dan Rasau Tumbuh Kecamatan Kota Besi, Desa Tehang Kecamatan Parenggean.
Agus menyebut, desa-desa tersebut umumnya sudah pernah mengusulkan pembangunan menara telekomunikasi atau BTS (Base Transceiver Station), namun belum dikabulkan pemerintah pusat. Untuk itu, desa-desa itu kini mengusulkan bantuan Starlink.
"Jadi Starlink ini untuk penanganan jangka pendek. Untuk jangka panjang, kita tetap mengusulkan pembangunan BTS karena radius jangkauannya lebih luas. Ada beberapa lokasi yang akan disurvei untuk pembangunan BTS," ujar Agus.
Penggunaan Starlink cukup efektif untuk daerah-daerah yang susah sinyal karena pemasangan perangkatnya cukup praktis. Hanya, jangkauannya hanya sekitar 100 sampai 300 meter sehingga umumnya dipasang di kantor desa.
"Kami tegaskan, 17 kecamatan di Kotawaringin Timur ini sudah terjangkau internet. Jadi tidak ada yang blank spot. Yang ada itu susah sinyal, makanya ini yang kita tangani jangka pendek. Untuk jangka panjang, kita berharap dibantu BTS," demikian Agus.
Baca juga: Kunjungan MPP Habaring Hurung meningkat hingga 30 persen
Baca juga: DLH Kotim: Dugaan pencemaran sungai di Parenggean imbas pengerukan
Baca juga: DLH Kotim sangat terbantu kinerja 192 tenaga kontrak