Palangka Raya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) meningkatkan peran masyarakat setempat dalam upaya mencegah bencana alam khususnya kebakaran hutan dan lahan.
"Upaya ini kami lakukan melalui sosialisasi pencegahan dan penanggulangan karhutla dengan sasaran puluhan masyarakat di wilayah Kecamatan Pahandut," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya, Heri Fauzi di Palangka Raya, Jumat.
Dia menerangkan, alasan masyarakat di Kecamatan Pahandut sebagai sasaran program karena masih maraknya kejadian kebakaran lahan saat kemarau tiba. Apalagi Kecamatan Pahandut merupakan wilayah di Kota Palangka Raya dengan penduduk terbanyak di banding empat kecamatan lainnya.
Dia mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun BPBD Kota Palangka Raya, total luas hutan dan lahan yang terdampak kebakaran sejak Januari hingga awal Agustus 2025 mencapai 23,30 hektare dan tersebar di sejumlah kecamatan.
Di Kecamatan Jekan Raya menjadi wilayah dengan jumlah kejadian karhutla terbanyak, yakni 47 kasus dengan total luas lahan terbakar mencapai 8,43 hektare.
Selanjutnya, Kecamatan Sebangau dengan 23 kejadian karhutla dengan luas lahan terbakar mencapai 7,84 hektare.
Di Kecamatan Pahandut lanjutnya, tercatat terjadi empat kejadian karhutla dengan total luas lahan terbakar 3,68 hektare.
Sementara di Kecamatan Bukit Batu, terjadi tiga kejadian dengan luas lahan terdampak sebesar 3,35 hektare. Adapun Kecamatan Rakumpit menjadi satu-satunya wilayah yang nihil kejadian karhutla sepanjang tahun ini.
"Untuk itu, sosialisasi ini kami laksanakan juga untuk meningkatkan kewaspadaan dini masyarakat dalam mencegah dan menanggulangi karhutla," kata Heri.
Menurutnya, karhutla sering kali terjadi akibat ulah manusia, baik disengaja maupun karena kelalaian.
“Oleh sebab itu, masyarakat harus berperan aktif dengan tidak melakukan pembakaran saat membuka lahan serta segera melaporkan apabila menemukan titik api,” ucapnya.
Lebih lanjut dirinya mengajak semua pihak, termasuk aparat kelurahan dan kecamatan, tokoh masyarakat, serta pelaku usaha, untuk mengambil peran aktif dalam kampanye pencegahan karhutla.
Ia mengingatkan pentingnya membangun kesadaran kolektif dalam menjaga lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab bersama.
“Perlu terus kita ingatkan bahwa membuka lahan dengan cara membakar bukanlah solusi yang bijak. Justru itu akan menimbulkan masalah baru dan berpotensi memicu bencana,” katanya.