Jakarta (ANTARA) - Perusahaan energi Chevron, Pact dan pemerintah setempat berupaya meningkatkan produktivitas tambak udang dan menjaga keseimbangan ekosistem mangrove di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur melalui program Mangrove Sahabat Tambak Lestari (MESTI).
“Program MESTI merupakan contoh bagaimana kami mendukung masyarakat lokal sekaligus mendorong praktik pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab," kata Senior Manager, Community and Reputation Chevron USA Karen Rawls dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Program MESTI diluncurkan untuk mengatasi tantangan degradasi mangrove yang disebabkan oleh alih fungsi mangrove menjadi tambak udang. Seluruh kegiatannya telah berjalan mulai tahun 2022 hingga 2025.
Kegiatan yang diselenggarakan menggunakan pendekatan SECURE yang menata area untuk budidaya, restorasi, dan perlindungan yang memungkinkan petambak memperoleh hasil panen yang lebih stabil di lahan yang lebih kecil sekaligus menciptakan ruang bagi pemulihan mangrove.
Sebagai bagian dari program tersebut, para petambak di pesisir mengikuti pelatihan Field School dengan 15 modul pembelajaran mulai dari pemetaan ekosistem hingga perencanaan usaha aquaculture .
Pelatihan ini kemudian dilanjutkan dengan program training-of-trainers (ToT) agar pengetahuan dapat diwariskan di tingkat komunitas. Inovasi turut diterapkan di setiap tahap budidaya.
Dengan mengadopsi metode pembenihan udang yang terbaru, para petambak berhasil meningkatkan jumlah benih udang yang lebih sehat dan menghindari risiko kematian lebih awal, sehingga produktivitas dan masa kelangsungan hidup benih pun ikut meningkat.
Berkat pendekatan ini, para petambak di Pegat Batumbuk dan Tabalar Muara berhasil mencapai hasil panen yang sama pada tambak yang lebih kecil dan efisien, sehingga mengurangi kebutuhan untuk membuka hutan mangrove demi tambak udang yang luas.
Panen yang lebih konsisten berujung pada peningkatan pendapatan. Antara tahun 2022 hingga 2025, rata-rata pendapatan rumah tangga di desa-desa ini meningkat hampir 50 persen. Petambak juga mendapatkan peningkatan pendapatan secara langsung hingga 12 persen antara tahun 2023-2025.
Peningkatan yang signifikan ini disebabkan oleh petambak yang kembali mengaktifkan tambak-tambak tidak produktif dengan menggunakan pendekatan SECURE, serta sumber pendapatan baru seperti ekowisata dan produk olahan hasil budidaya perairan.
Bupati Berau Sri Juniarsih Mas menyebut program itu amat penting dalam pembentukan ekosistem mangrove yang sehat dan mendukung upaya produktivitas perikanan."Ini memberikan sumber pendapatan, perlindungan, serta kontribusi pada ketahanan pangan dan sosial, juga pelestarian lingkungan. Saya melihat perbedaan yang jelas antara tambak udang sebelum dan sesudah menerapkan pendekatan SECURE,” ujar Sri.