Palangka Raya, 10/12 (ANTARA) - Upaya pengembangan tanaman bunga rosela di Kelurahan Kalampangan, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, yang dilakukan petani perlu adanya kerja sama kemitraan, sehingga produk masyarakat dapat dikemas dengan nilai jual komersial.
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) II Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Ny Nasriah H Sutransyah di Palangka Raya, Senin mengatakan, masyarakat kini sudah memproduksi aneka jenis makanan dan minuman dari bunga rosela.
"Banyak produk bunga rosela dihasilkan masyarakat Kalampangan seperti susu jagung makanan dan aneka minuman berkhasiat, di samping dodol jagung, dan puding jagung. Namun kemasannya masih perlu sentuhan teknologi," katanya.
Meskipun belum diperoleh keterangan mengenai luas lahan tanaman komoditi yang dipercaya bermanfaat bagi kesehatan manusia tersebut, namun di sejumlah pasar tradisional di kota Palangka Raya mudah didapat dalam kemasan sederhana.
Narsiah S. Ag yang juga istri Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Kalteng, H Sutransyah itu mengatakan, upaya pengembangan krativitas masyarakat Kalampangan tersebut perlu didampingi dan kerja sama kemitraan dalam hal kemasan produk yang mereka hasilkan.
"Kami mengharapkan hasil produk mereka yang sekarang juga dipasarkan hingga ke Pulau Jawa itu mendapat perusahaan pendamping, sehingga berbagai hasil produksinya bisa menembus pasar dalam dan luar negeri di masa mendatang," katanya.
Masyarakat yang berdomisili di unit penempatan transmigrasi (UPT) Kalampangan sejak tahun 1980 itu sudah melakukan budidaya bunga rosella beberapa tahun silam, dan mereka mengembangkannya secara komersial melalui produk yang dihasilkannya.
Kini, masyarakat sudah mengembangkan dan mengolah bunga rosella menjadi sirup, jus dan jamu, manisan, selai, kopi, agar-agar dan teh herbal rosella. Bahkan, ada juga yang dikemas sederhana untuk dipasarkan di ibu kota provinsi Kalteng, Palangka Raya, katanya.
Dilihat dari potensi dan kreativitas masyarakat serta luas lahan yang tersedia, agaknya pemerintah dan perusahaan swasta sudah waktunya melirik prospek bisnis hasil diversifikasi bunga rosella di provinsi yang dijuluki "Bumi Tambun Bungai dan Bumi Pancaila" tersebut.
Bunga spesies yang berasal dari Afrika ini pada mulanya dijadikan tanaman hias di halaman rumah, karena berwarna merah, cantik dan indah dipandang mata. Kemudian, bunga rosella diseduh sebagai minuman hangat di musim dingin dan musim panas.
Khasiat bunga rosella dipercaya dapat menurunkan sejumlah penyakit asam urat, hipertensi, diabetes mellitus, memperbaiki metabulisme tubuh, melangsingkan tubuh, menghambat sel kanker, mencegah sariawan dan panas dalam, dan menambah vitalitas.
Selain itu, kelopak bunga rosella juga diketahui mengandung zat-zat penting seperti vitanmin C, A, protein esensial, kalsium dan puluhan jenis asam amino, termasuk arginina dan lignin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh.
(T.S019/B/I006/I006) 10-12-2012 08:38:26
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) II Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Ny Nasriah H Sutransyah di Palangka Raya, Senin mengatakan, masyarakat kini sudah memproduksi aneka jenis makanan dan minuman dari bunga rosela.
"Banyak produk bunga rosela dihasilkan masyarakat Kalampangan seperti susu jagung makanan dan aneka minuman berkhasiat, di samping dodol jagung, dan puding jagung. Namun kemasannya masih perlu sentuhan teknologi," katanya.
Meskipun belum diperoleh keterangan mengenai luas lahan tanaman komoditi yang dipercaya bermanfaat bagi kesehatan manusia tersebut, namun di sejumlah pasar tradisional di kota Palangka Raya mudah didapat dalam kemasan sederhana.
Narsiah S. Ag yang juga istri Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Kalteng, H Sutransyah itu mengatakan, upaya pengembangan krativitas masyarakat Kalampangan tersebut perlu didampingi dan kerja sama kemitraan dalam hal kemasan produk yang mereka hasilkan.
"Kami mengharapkan hasil produk mereka yang sekarang juga dipasarkan hingga ke Pulau Jawa itu mendapat perusahaan pendamping, sehingga berbagai hasil produksinya bisa menembus pasar dalam dan luar negeri di masa mendatang," katanya.
Masyarakat yang berdomisili di unit penempatan transmigrasi (UPT) Kalampangan sejak tahun 1980 itu sudah melakukan budidaya bunga rosella beberapa tahun silam, dan mereka mengembangkannya secara komersial melalui produk yang dihasilkannya.
Kini, masyarakat sudah mengembangkan dan mengolah bunga rosella menjadi sirup, jus dan jamu, manisan, selai, kopi, agar-agar dan teh herbal rosella. Bahkan, ada juga yang dikemas sederhana untuk dipasarkan di ibu kota provinsi Kalteng, Palangka Raya, katanya.
Dilihat dari potensi dan kreativitas masyarakat serta luas lahan yang tersedia, agaknya pemerintah dan perusahaan swasta sudah waktunya melirik prospek bisnis hasil diversifikasi bunga rosella di provinsi yang dijuluki "Bumi Tambun Bungai dan Bumi Pancaila" tersebut.
Bunga spesies yang berasal dari Afrika ini pada mulanya dijadikan tanaman hias di halaman rumah, karena berwarna merah, cantik dan indah dipandang mata. Kemudian, bunga rosella diseduh sebagai minuman hangat di musim dingin dan musim panas.
Khasiat bunga rosella dipercaya dapat menurunkan sejumlah penyakit asam urat, hipertensi, diabetes mellitus, memperbaiki metabulisme tubuh, melangsingkan tubuh, menghambat sel kanker, mencegah sariawan dan panas dalam, dan menambah vitalitas.
Selain itu, kelopak bunga rosella juga diketahui mengandung zat-zat penting seperti vitanmin C, A, protein esensial, kalsium dan puluhan jenis asam amino, termasuk arginina dan lignin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh.
(T.S019/B/I006/I006) 10-12-2012 08:38:26