Jakarta (ANTARA
News) - Burger King telah dijual ke McDonald, itulah pesan di halaman
akun Twitter Burger King pada Senin waktu AS yang di-posting oleh
peretas.
Pengikut (followers) akun Burger King melihat beberapa perubahan aneh. Logo perusahaan Burger King diubah menjadi logo McDonald dan berlatar belakang iklan produk baru McDonald Fish McBites, menurut Times dalam laporannya.
Menyusul kemudian pesan yang menyebutkan bahwa Burger King telah dijual kepada McDonald sebagai akibat dari penggunaan obat-obat terlarang (narkoba) oleh karyawannya.
Peretasan berlangsung sekitar satu jam lima belas menit sampai Twitter menonaktifkan sementara akun Burger King.
Sementara Burger King belum berkomentar tentang peretasan itu. Kepada AP, perusahaan tersebut mengatakan akan segera mengeluarkan pernyataan via Facebook hari ini untuk meminta maaf atas gangguan dimaksud.
McDonald pun langsung memberikan reaksi dan menyatakan bahwa mereka tidak ada hubungannya sama sekali dengan peretasan akun Burger King.
"We empathize with our @BurgerKing counterparts. Rest assured, we had nothing to do with the hacking," tulis McDonald dalam akunnya @McDonalds.
Kelompok peretas Anonymous mengklaim serangan itu merupakan perbuatan mereka sebagai bagian dari kampanye #OpMadCow. Akun mereka juga dinonaktifkan oleh Twitter, namun klaim belum dikonfirmasi.
Akun @BurgerKing di Twitter telah diikuti lebih dari 111.000 followers, dan Senin malam telah beroperasi dengan normal.
Pengikut (followers) akun Burger King melihat beberapa perubahan aneh. Logo perusahaan Burger King diubah menjadi logo McDonald dan berlatar belakang iklan produk baru McDonald Fish McBites, menurut Times dalam laporannya.
Menyusul kemudian pesan yang menyebutkan bahwa Burger King telah dijual kepada McDonald sebagai akibat dari penggunaan obat-obat terlarang (narkoba) oleh karyawannya.
Peretasan berlangsung sekitar satu jam lima belas menit sampai Twitter menonaktifkan sementara akun Burger King.
Sementara Burger King belum berkomentar tentang peretasan itu. Kepada AP, perusahaan tersebut mengatakan akan segera mengeluarkan pernyataan via Facebook hari ini untuk meminta maaf atas gangguan dimaksud.
McDonald pun langsung memberikan reaksi dan menyatakan bahwa mereka tidak ada hubungannya sama sekali dengan peretasan akun Burger King.
"We empathize with our @BurgerKing counterparts. Rest assured, we had nothing to do with the hacking," tulis McDonald dalam akunnya @McDonalds.
Kelompok peretas Anonymous mengklaim serangan itu merupakan perbuatan mereka sebagai bagian dari kampanye #OpMadCow. Akun mereka juga dinonaktifkan oleh Twitter, namun klaim belum dikonfirmasi.
Akun @BurgerKing di Twitter telah diikuti lebih dari 111.000 followers, dan Senin malam telah beroperasi dengan normal.