Jakarta (ANTARA
News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku bahwa pembangunan jalan
tol yang menghubungkan antara Tanjung Priok menuju Marunda ini akses
penting untuk distribusi barang-barang.
"Ini khusus akses Tanjung Priok, terutama untuk kontainer," kata Jokowi saat meninjau lokasi pembangunan, Jakarta Utara, Senin.
Menurutnya, jika rute tol ini tidak segera dikerjakan makan akan sangat berdampak pada pelabuhan ekspor-Impor Indonesia.
"Kenaikan di Tanjung Priok itu mencapai dua kali lipat," kata Jokowi.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Kementerian PU, Bambang Nurhadi mengatakan bahwa pembangunan ruas tol ini merupakan akses ekonomi vital.
"Karena ini jadi jantung distribusi. Kalau tidak segera diselesaikan akan menghambat ekspor impor," katanya.
Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan ruas tol yang akan terhubung ke tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) tersebut adalah pembebasan lahan. Namun Bambang yakin dengan campur tangan Jokowi masalah tersebut bisa diatasi.
"Masalahnya yang utama adalah tanah. Dimana disini penyelesaiannya banyak dibantu oleh Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini pak Gubernur," katanya. (Dny)
"Ini khusus akses Tanjung Priok, terutama untuk kontainer," kata Jokowi saat meninjau lokasi pembangunan, Jakarta Utara, Senin.
Menurutnya, jika rute tol ini tidak segera dikerjakan makan akan sangat berdampak pada pelabuhan ekspor-Impor Indonesia.
"Kenaikan di Tanjung Priok itu mencapai dua kali lipat," kata Jokowi.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Kementerian PU, Bambang Nurhadi mengatakan bahwa pembangunan ruas tol ini merupakan akses ekonomi vital.
"Karena ini jadi jantung distribusi. Kalau tidak segera diselesaikan akan menghambat ekspor impor," katanya.
Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan ruas tol yang akan terhubung ke tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) tersebut adalah pembebasan lahan. Namun Bambang yakin dengan campur tangan Jokowi masalah tersebut bisa diatasi.
"Masalahnya yang utama adalah tanah. Dimana disini penyelesaiannya banyak dibantu oleh Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini pak Gubernur," katanya. (Dny)