Buntok, Kalteng 13/6 (Antara) - Kementrian Perindustrian telah mensponsori pameran di beberapa negara untuk memperkenalkan furniture rotan Indonesia.
Menteri Perindustrian, MS Hidayat, saat kunjungan kerja di pusat pengembangan rotan di desa Bambulung Kabupaten Barito Timur, Rabu mengatakan pihaknya telah mensponsori pameran furniture di beberapa negara seperti di Jerman, Amerika dan Shanghai.
"Pameran itu dimaksudkan agar produk furniture rotan Indonesia dapat lebih dikenal secara luas,"kata MS Hidayat.
Dikatakannya, dia juga akan mengirim surat ke Menteri Luar Negeri RI agar di setiap kedutaan Indonesia di seluruh dunia supaya menggunakan produk furniture dari rotan.
"Dengan begitu negara lain akan mengetahui bahwa inilah sebenarnya hasil hutan Indonesia,"ucapnya.
Dia mengatakan 85 persen produk furniture dunia bahan bakunya berasal dari Indonesia, namun bahan jadinya dikuasai negara lain, karena Indonesia hanya sebagai pengekspor bahan bakunya saja.
"Indonesia hanya sebagai pengekspor bahan baku sedangkan produk jadinya dikuasai negara lain dan harga jualnya pun jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual bahan baku,"katanya.
Oleh karena itu pemerintah pusat semenjak setahun yang lalu telah membuat solusi dan kebijakan untuk tidak lagi mengekspor rotan yang merupakan bahan baku furniture tersebut ke negara lain.
"Karena dengan melakukan pengolahan rotan di Indonesia, maka industri rotan akan maju dan secara otomatis akan terjadi proses peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia," ungkapnya.
Dia menambahkan supaya furniture rotan tersebut diminati masyarakat domestik maupun mancanegara, pihaknya akan mendatangkan designer-designer terbaik nasional maupun international untuk mengajari.
(T.KR-BYU/B/B008/B008)
Menteri Perindustrian, MS Hidayat, saat kunjungan kerja di pusat pengembangan rotan di desa Bambulung Kabupaten Barito Timur, Rabu mengatakan pihaknya telah mensponsori pameran furniture di beberapa negara seperti di Jerman, Amerika dan Shanghai.
"Pameran itu dimaksudkan agar produk furniture rotan Indonesia dapat lebih dikenal secara luas,"kata MS Hidayat.
Dikatakannya, dia juga akan mengirim surat ke Menteri Luar Negeri RI agar di setiap kedutaan Indonesia di seluruh dunia supaya menggunakan produk furniture dari rotan.
"Dengan begitu negara lain akan mengetahui bahwa inilah sebenarnya hasil hutan Indonesia,"ucapnya.
Dia mengatakan 85 persen produk furniture dunia bahan bakunya berasal dari Indonesia, namun bahan jadinya dikuasai negara lain, karena Indonesia hanya sebagai pengekspor bahan bakunya saja.
"Indonesia hanya sebagai pengekspor bahan baku sedangkan produk jadinya dikuasai negara lain dan harga jualnya pun jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual bahan baku,"katanya.
Oleh karena itu pemerintah pusat semenjak setahun yang lalu telah membuat solusi dan kebijakan untuk tidak lagi mengekspor rotan yang merupakan bahan baku furniture tersebut ke negara lain.
"Karena dengan melakukan pengolahan rotan di Indonesia, maka industri rotan akan maju dan secara otomatis akan terjadi proses peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia," ungkapnya.
Dia menambahkan supaya furniture rotan tersebut diminati masyarakat domestik maupun mancanegara, pihaknya akan mendatangkan designer-designer terbaik nasional maupun international untuk mengajari.
(T.KR-BYU/B/B008/B008)