Jakarta (ANTARA
News) - Lenovo telah menggunakan SAS Virtual Analytics untuk mengarahkan
keberhasilan pemasaran ultrabook convertible Yoga 11S yang diluncurkan
awal April lalu.
Lenovo memilih SAS Visual Analytics untuk memastikan program marketing Yoga menghasilkan ketertarikan, keterikatan, dan penjualan yang optimal, kata SAS Indonesia dalam siaran persnya, Kamis.
"Kami memahami jika Yoga 11S memiliki banyak hal yang dapat menunjang keberhasilannya dalam pasar yang sangat kompetitif, tetapi kami perlu memastikan kampanye pemasarannya berhasil secara optimal,†kata Ajit Sivadasan, Vice President and General Manager of Global E-Commerce, Sales and Marketing Lenovo.
Menurut Ajit Sivadasan, SAS Visual Analytics merupakan jenis alat yang tepat untuk mengekstraksi wawasan untuk melakukan optimisasi yang mendekati real-time pada program kompleksitas Lenovo, ekosistem marketing mutakhir.
SAS mengatakan, Lenovo sebagai manufaktur PC kedua terbesar di dunia, sebenarnya memiliki banyak sekali data tentang tambahan terbaru ke lini produk IdeaPad sehingga menjadi mudah menentukan kampanye pemasaran yang lebih berhasil.
SAS Visual Analytics akan membantu Lenovo dalam memprediksi afinitas pelanggan yang tertarik dengan Yoga 11S, menganalisa driver kunci penjualan, mengembangkan model atribusi multichannel untuk menilai tiap jalur pemasaran, dan mendemonstrasikan return on investment kampanye marketing.
Sekitar 200 perusahaan, kata SAS, telah menggunakan SAS Visual Analytics, di antaranya Australian Institute of Health and Welfare, Cosmos Bank, Credit Reform, Euramax, Gitanjali Group, The Hong Kong Efficiency Unit, dan Royal Brompton & Harefield NHS Foundation Trust
Kemudian SM Marketing Convergence, U Mobile, University of Texas, US Internal Revenue Service, dan XL Group.
Lenovo memilih SAS Visual Analytics untuk memastikan program marketing Yoga menghasilkan ketertarikan, keterikatan, dan penjualan yang optimal, kata SAS Indonesia dalam siaran persnya, Kamis.
"Kami memahami jika Yoga 11S memiliki banyak hal yang dapat menunjang keberhasilannya dalam pasar yang sangat kompetitif, tetapi kami perlu memastikan kampanye pemasarannya berhasil secara optimal,†kata Ajit Sivadasan, Vice President and General Manager of Global E-Commerce, Sales and Marketing Lenovo.
Menurut Ajit Sivadasan, SAS Visual Analytics merupakan jenis alat yang tepat untuk mengekstraksi wawasan untuk melakukan optimisasi yang mendekati real-time pada program kompleksitas Lenovo, ekosistem marketing mutakhir.
SAS mengatakan, Lenovo sebagai manufaktur PC kedua terbesar di dunia, sebenarnya memiliki banyak sekali data tentang tambahan terbaru ke lini produk IdeaPad sehingga menjadi mudah menentukan kampanye pemasaran yang lebih berhasil.
SAS Visual Analytics akan membantu Lenovo dalam memprediksi afinitas pelanggan yang tertarik dengan Yoga 11S, menganalisa driver kunci penjualan, mengembangkan model atribusi multichannel untuk menilai tiap jalur pemasaran, dan mendemonstrasikan return on investment kampanye marketing.
Sekitar 200 perusahaan, kata SAS, telah menggunakan SAS Visual Analytics, di antaranya Australian Institute of Health and Welfare, Cosmos Bank, Credit Reform, Euramax, Gitanjali Group, The Hong Kong Efficiency Unit, dan Royal Brompton & Harefield NHS Foundation Trust
Kemudian SM Marketing Convergence, U Mobile, University of Texas, US Internal Revenue Service, dan XL Group.