Ternate (ANTARA
News) - Polisi menyatakan kotak mencurigakan yang ditemukan di halaman
kediaman gubernur Maluku Utara dii Kalumpang, Kota Ternate, Sabtu
dinihari, bukanlah bom.
"Tim dari Jihandak Brimob Malut telah mengamankan kotak mencurigakan tersebut dan setelah diperiksa ternyata bukan bom," kata Kabid Humas Polda Malut AKBP Hendri Badar di Ternate, Sabtu.
Kotak tersebut hanya berisi aki bekas sepeda motor, kabel, dan koran bekas. Tidak ada unsur bahan peledak di dalam kotak itu.
Kotak itu ditemukan oleh seorang tukang ojek. Ia melihat kotak itu tergeletak di atas bangku di dalam halaman dekat pos jaga kediaman gubernur.
Tukang ojeg bernama Bambang tersebut kemudian memberitahukan kepada rekan-rekannya dan selanjutnya bersama-sama memberitahu petugas yang ada di pos jaga. Petugas kemudian menghubungi kepolisian dan beberapa menit kemudian petugas Jihandak datang ke lokasi.
Hendri mengatakan, kotak tersebut langsung diamankan dan di bawa ke Mapolres Ternate, namun setelah diperiksa ternyata hanya berisi aki.
Polisi masih menyeliki motif peletakan kotak itu, sementara Gubernur Maluku Utara Thaib Armaiyn tidak ada di kediamannya saat benda itu ditemukan.
"Tim dari Jihandak Brimob Malut telah mengamankan kotak mencurigakan tersebut dan setelah diperiksa ternyata bukan bom," kata Kabid Humas Polda Malut AKBP Hendri Badar di Ternate, Sabtu.
Kotak tersebut hanya berisi aki bekas sepeda motor, kabel, dan koran bekas. Tidak ada unsur bahan peledak di dalam kotak itu.
Kotak itu ditemukan oleh seorang tukang ojek. Ia melihat kotak itu tergeletak di atas bangku di dalam halaman dekat pos jaga kediaman gubernur.
Tukang ojeg bernama Bambang tersebut kemudian memberitahukan kepada rekan-rekannya dan selanjutnya bersama-sama memberitahu petugas yang ada di pos jaga. Petugas kemudian menghubungi kepolisian dan beberapa menit kemudian petugas Jihandak datang ke lokasi.
Hendri mengatakan, kotak tersebut langsung diamankan dan di bawa ke Mapolres Ternate, namun setelah diperiksa ternyata hanya berisi aki.
Polisi masih menyeliki motif peletakan kotak itu, sementara Gubernur Maluku Utara Thaib Armaiyn tidak ada di kediamannya saat benda itu ditemukan.