Pemimpin Brazil Dan Bolivia Dijadwalkan Bahas Masalah Pinto

Jumat, 30 Agustus 2013 12:33 WIB

Brasilia, Distrik Federal (ANTARA News) - Para pemimpin Brazil dan Bolivia dijadwalkan bertemu pada Jumat untuk membahas masalah politisi buronan Bolivia yang berhasil keluar dari La Paz dan menyeberangi perbatasan sehingga menimbulkan ketegangan diplomatik.

Senator Roger Pinto kabur ke Brazil pada Jumat lalu, setelah tinggal selama 15 bulan di kedutaan besar Brazil di La Paz.

Pinto dikawal oleh marinir Brazil namun tanpa perlindungan resmi. Kaburnya Pinto itu membuat marah pihak-pihak berwenang Bolivia.

Pinto telah mengajukan permintaan suaka di Kedutaan Besar Brazil setelah dijatuhi hukuman penjara satu tahun karena kasus korupsi, yang dikatakannya merupakan tuduhan yang bermuatan motivasi politik karena ia telah melancarkan tuduhan bahwa para pejabat Bolivia memiliki ikatan dengan para pedagang obat-obatan terlarang.

Presiden Bolivia Evo Morales dan Presiden Brazil Dilma Rousseff telah melakukan pembicaraan singkat dan "ramah" melalui telepon.

Dalam pembicaraan itu, Morales meminta agar Pinto dikembalikan kepada Bolivia, demikian dilaporkan Agencia Brasil, Kamis.

Kedua pemimpin itu telah menjadwalkan diri untuk mengadakan pertemuan di Suriname pada hari Jumat di sela-sela konferensi tingkat tinggi Persatuan Negara-Negara Amerika Selatan.

Pinto meninggalkan kedutaan Brazil dengan bantuan duta besar sementara Eduardo Saboia, yang mengirimkanya ke perbatasan melalui perjalan darat selama 22 jam. Di dalam mobil yang membawanya ke perbatasan, Pinto mengenakan rompi antipeluru.

Menteri Luar Negeri Brazil Antonio Patriota kemudian mengundurkan diri karena kasus yang digambarkan Rousseff sebagai masalah "serius".

Pada Rabu, Morales mengatakan Pinto harus dikembalikan ke Bolivia untuk menghadapi tuntutan hukum.

Para jaksa penuntut Bolivia pada Kamis mengatakan mereka telah meminta organisasi polisi internasional, Interpol, untuk membantu menangkap dan mengekstradisi Pinto.

Ricardo Ferraco, yang merupakan ketua komite hubungan luar negeri Senat Brazil, mengatakan pada hari Kamis bahwa Pinto tidak bisa dideportasi karena permohonan suakanya masih belum diputuskan.

"Ia tidak dapat dideportasi pada saat ini karena ia masih berada di wilayah hukum National Council of Refugees," katanya kepada para wartawan asing.

Ferraco membantu menyediakan pesawat yang menerbangkan Pinto dari Corumba di negara bagian baratdaya Mato Grosso do Sul ke Brasilia.

Pewarta :
Editor : Ronny
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Apple ajukan banding atas putusan antimonopoli Brazil

08 December 2024 11:03 Wib

Vinicius gagal eksekusi penalti, Brazil ditahan imbang Venezuela

15 November 2024 19:29 Wib

X kembali diizinkan beroperasi di Brazil

09 October 2024 10:03 Wib

Thiago Silva akan bergabung Fluminense pada akhir musim

08 May 2024 6:19 Wib

Echeverri seolah mengajari Brazil menari Samba

25 November 2023 16:29 Wib, 2023
Terpopuler

APBN 2025 terbanyak di Pusat, Teras Narang sebut kepala daerah dituntut inovatif

Kabar Daerah - 14 December 2024 18:23 Wib

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 18 December 2024 12:17 Wib

DPUPR Perkim: Proyek peningkatan jalan lingkar timur berlanjut 2025

Kabar Daerah - 15 December 2024 6:52 Wib

DPRD Palangka Raya sepakat bahas raperda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan

Kabar Daerah - 17 December 2024 11:56 Wib