London (ANTARA News) - Pemimpin keagamaan Iran mengharamkan chatting online antara laki-laki dan perempuan yang tidak punya hubungan keluarga.

Ayatollah Ali Khamenei lewat situsnya menerbitkan fatwa larangan chatting online tersebut.

Khamenei juga menyebut chating online sebagai kelakuan tidak bermoral.

Fatwa tersebut diterbitkan menyusul larangan penggunaan WeChat, aplikasi di smartphone untuk berkirim pesan.

Facebook dan Twitter serta jejaring lainnya sudah dilarang di Iran.

Khamenei ditanya tentang chatting online antar lelaki dan perempuan dan dia menjawab sebagaimana dikutip dailymail:  "Mengingat prilaku tak bermoral yang sering terjadi, maka hal tersebut tidak diperbolehkan."

Di sisi lain, meskipun ada larangan, banyak pejabat Teheran memiliki akun baik Facebook maupun Twitter.

Salah satunya adalah Presiden Hassan Rowhani yang memiliki 163 ribu follower di Twitter.

Banyak warga Iran "mengakali" larangan itu dengan menggunakan proxy server agar tetap bisa mengakses jejaring sosial.

Penerjemah: Aditia Maruli


Pewarta :
Editor : Ronny
Copyright © ANTARA 2024