Pembuluh Mata Dapat Jadi Detektor Berbagai Penyakit

Senin, 17 Februari 2014 18:43 WIB

Jakarta (ANTARA News) - Bagi para ilmuwan dan dokter, pembuluh darah di balik mata adalah jendela melihat atau mendeteksi berbagai penyakit.

Kelainan dalam pembuluh darah dapat menunjukkan seseorang megalami berbagai kondisi serius, seperti aterosklerosis (pengerasan arteri), serangan jantung dan stroke. Namun, kebanyakan pembuluh darah ini berada di dalam kulit dan jaringan lainnya, sehingga membuatnya sulit untuk diperiksa tanpa operasi.

Di dalam mata, terdapat pembuluh pada retina yang membutuhkan cahaya dan lensa untuk proses melihat. Pembuluh ini dapat digunakan untuk mendiagnosa glukoma dan penyakit mata diabetes karena menampilkan perubahan karakteristik pada orang yang menderita tekanan darah tinggi.

Beberapa peneliti berharap pembuluh retina suatu hari nanti dapat membantu memprediksi stroke, gagal jantung kongestif atau penyakit lain yang berasal dari tekanan darah tinggi.

Pentingnya pembuluh retina secara medis menarik minat para ilmuwan yang didanai oleh National Institutes of Health pada National Center for Microscopy and Imaging Research (NCMIR) di Universitas California, San Diego, yang menangkap gambar mikrograf pembuluh retina.

Dalam gambar seperti yang dilansir dalam LiveScience, pembuluh terlihat berwarna hijau. Hal ini bukan berarti pembuluh benar-benar berwarna hijau. Bagian yang warna hijau merupakan filamen protein yang disebut aktin yang membungkus sekitar pembuluh.

Sebagian besar sel darah merah digantikan  cairan sebagai jaringan yang telah disiapkan. Titik-titik merah kecil adalah sel-sel darah merah yang tetap berada  dalam pembuluh.

Gambar ini hanyalah salah satu dari ribuan yang diambil oleh para ilmuwan NCMIR. Mereka mengembangkan, menguji dan menunjukkan alat visualisasi berteknologi tinggi dan metode untuk mempelajari jaringan, sel dan molekul.

Teknologi ini memungkinkan peneliti untuk memeriksa proses kehidupan dengan cara baru - dan juga menghasilkan gambar ilmiah yang mengungkapkan keindahan dan kompleksitas biologi.

Visualisasi dari NCMIR akan ditampilkan pada bulan Juni hingga November, 2014, dalam sebuah pameran bertajuk  "Life: Magnified," di Bandara Internasional Dulles di Washington, DC.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Biden sebut mobil China bisa mata-matai orang Amerika

01 March 2024 10:46 Wib

Polisi tangkap pencuri mata uang crypto beraset Rp5,1 miliar

11 January 2024 19:48 Wib

Piala Dunia U-17 wujudkan citra positif RI di mata dunia

04 December 2023 20:54 Wib

Kembali memakai lensa kontak harian, ini risiko pada mata

21 November 2023 14:09 Wib

Kenali penyebab lingkaran hitam di bawah mata dan cara mengatasinya

16 November 2023 15:35 Wib
Terpopuler

Kalteng harus berani mencari pemimpin terbaik di Pilkada 2024

Kabar Daerah - 29 April 2024 15:52 Wib

Dokter Anak : Hindari pemberian paracetamol pada anak usai imunisasi

Lifestyle - 30 April 2024 17:43 Wib

Jubair Arifin siap maju Pilkada di Kotawaringin Barat

Kabar Daerah - 27 April 2024 17:32 Wib

Performa Sancho bawa Dortmund menang atas PSG di leg pertama

Olahraga - 13 jam lalu

Microsoft akan beri pelatihan AI pada ratusan ribu orang di Indonesia

Lifestyle - 30 April 2024 17:45 Wib