Cirebon (ANTARA
News) - Abrasi di daerah pantai utara Kabupaten Indramayu-Cirebon, Jawa
Barat, semakin mengganas sehingga obyek wisata di daerah ini pun
terancam gulung tikar.
Salah seorang warga Kabupaten Indramayu, Munari, mengatakan, abrasi pantai Indramayu semakin mengganas sehingga lahan pertanian miliknya di pesisir Eretan berubah menjadi lautan.
Dia mengatakan, 30 tahun lalu di depan SPBU Eretan adalah hutan mangrove dan lahan pertanian subur, namun kini bahu jalan berdekatan dengan laut hanya kurang dari 10 meter.
Lahan garapan petani Eretan menghilang, selain itu hutan mangrove dan tempat bermain warga serta tempat wisata, kini hanya tinggal kenangan. Diperkirakan abrasi akan semakin merusak daratan Indramayu.
Kepala Seksi P3 BPN Kabupaten Indramayu Puspo mengatakan akibat abrasi di Kabupaten Indramayu banyak warga kehilangan hak tanahnya, padahal sudah bersertifikat tetapi tanah mereka berubah menjadi lautan, selain hutan bakau juga semakin sempit.
Karjono, pelaku usaha wisata pantai, mengatakan, hampir 70 persen dari garis pantai Indramayu sepanjang 147 km, tergerus abrasi sehingga mengancam usaha wisata karena pantai berubah menjadi lautan.
Pantai Tirtamaya Kabupaten Indramayu yang biasa menjadi tujuan wisata, kata dia, sekarang hampir seluruh arena bermain dan daratannya berubah menjadi lautan. Kini tempat ini sepi dan nyaris ditingkalkan pengunjung.
Karjono yang menganggap mengembalikan hutan bakau adalah solusi untuk itu, berharap pemerintah melindungi pantai Indramayu dari abrasi.
Salah seorang warga Kabupaten Indramayu, Munari, mengatakan, abrasi pantai Indramayu semakin mengganas sehingga lahan pertanian miliknya di pesisir Eretan berubah menjadi lautan.
Dia mengatakan, 30 tahun lalu di depan SPBU Eretan adalah hutan mangrove dan lahan pertanian subur, namun kini bahu jalan berdekatan dengan laut hanya kurang dari 10 meter.
Lahan garapan petani Eretan menghilang, selain itu hutan mangrove dan tempat bermain warga serta tempat wisata, kini hanya tinggal kenangan. Diperkirakan abrasi akan semakin merusak daratan Indramayu.
Kepala Seksi P3 BPN Kabupaten Indramayu Puspo mengatakan akibat abrasi di Kabupaten Indramayu banyak warga kehilangan hak tanahnya, padahal sudah bersertifikat tetapi tanah mereka berubah menjadi lautan, selain hutan bakau juga semakin sempit.
Karjono, pelaku usaha wisata pantai, mengatakan, hampir 70 persen dari garis pantai Indramayu sepanjang 147 km, tergerus abrasi sehingga mengancam usaha wisata karena pantai berubah menjadi lautan.
Pantai Tirtamaya Kabupaten Indramayu yang biasa menjadi tujuan wisata, kata dia, sekarang hampir seluruh arena bermain dan daratannya berubah menjadi lautan. Kini tempat ini sepi dan nyaris ditingkalkan pengunjung.
Karjono yang menganggap mengembalikan hutan bakau adalah solusi untuk itu, berharap pemerintah melindungi pantai Indramayu dari abrasi.