Sampit (Antara Kalteng) - Karang Taruna Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengembangkan usaha kuliner untuk menyalurkan potensi usaha kader mereka dalam bidang ekonomi.
"Dari awal memang kami bertekad untuk mendukung masyarakat untuk mandiri, tidak terkecuali kader Karang Taruna sendiri. Upaya ini untuk membantu pemerintah daerah dalam menumbuhkan kemandirian ekonomi masyarakat," kata Ketua Karang Taruna Kotim, Abdul Hafid di Sampit, Sabtu.
Sejak 8 Januari lalu, Karang Taruna membuka rumah makan yang mereka beri nama "Waroeng Jelawat". Peresmian rumah makan di Jalan Pemuda yang memanfaatkan lahan bagian samping sekretariat Karang Taruna ini dilakukan satu hari setelah Kotim merayakan hari ulang tahun ke-62.
Pemilihan nama jelawat sebagai nama rumah makan yang menyajikan berbagai menu kuliner tradisional itu sengaja dilakukan karena ikan jelawat merupakan ikon daerah ini. Rumah makan ini juga untuk mendukung program pemerintah yang bertekad menjadikan Sampit sebagai kota tujuan wisata, tidak terkecuali didukung dengan wisata kuliner.
Selain rumah makan, sebagian ruang di kesekretaritan Karang Taruna Kotim juga dimanfaatkan untuk jasa pijat refleksi. Kebijakan ini untuk menyalurkan potensi warga Karang Taruna dalam upaya kemandirian di bidang ekonomi.
"Tidak hanya di tingkat kabupaten, kami juga terus mendorong warga Karang Taruna di kelurahan dan desa untuk menggali potensi di tempat masing-masing. Kami siap mendukung mereka semaksimal mungkin seperti yang selama ini kami lakukan," ujar Hafid.
Berbagai kegiatan dilaksanakan Karang Taruna Kotim untuk membantu masyarakat dalam kemandirian ekonomi. Di antaranya pelatihan keterampilan otomotif, tata rias, budi daya jamur, menjahit dan keterampilan lainnya sebagai bekal membuka usaha.
Karang Taruna di sejumlah desa juga mendapat bantuan seperangkat alat musik untuk menyalurkan potensi kader di bidang musik. Tidak sekadar hobi, peralatan tersebut juga digunakan untuk penyewaan jasa musik yaitu organ tunggal sehingga bisa menjadi penghasilan tambahan bagi warga.
Dalam bidang sosial, Karang Taruna Kotim berhasil memperjuangkan perbaikan rumah di Desa Tinduk Kecamatan Baamang yang menjadi desa binaan mereka. Dari 100 rumah yang diusulkan ke Kementerian Sosial melalui program "Bedah Kampung", akhirnya sebanyak 30 rumah yang disetujui dibantu untuk perbaikan.
(T.KR-NJI/C/H-KWR/H-KWR)
"Dari awal memang kami bertekad untuk mendukung masyarakat untuk mandiri, tidak terkecuali kader Karang Taruna sendiri. Upaya ini untuk membantu pemerintah daerah dalam menumbuhkan kemandirian ekonomi masyarakat," kata Ketua Karang Taruna Kotim, Abdul Hafid di Sampit, Sabtu.
Sejak 8 Januari lalu, Karang Taruna membuka rumah makan yang mereka beri nama "Waroeng Jelawat". Peresmian rumah makan di Jalan Pemuda yang memanfaatkan lahan bagian samping sekretariat Karang Taruna ini dilakukan satu hari setelah Kotim merayakan hari ulang tahun ke-62.
Pemilihan nama jelawat sebagai nama rumah makan yang menyajikan berbagai menu kuliner tradisional itu sengaja dilakukan karena ikan jelawat merupakan ikon daerah ini. Rumah makan ini juga untuk mendukung program pemerintah yang bertekad menjadikan Sampit sebagai kota tujuan wisata, tidak terkecuali didukung dengan wisata kuliner.
Selain rumah makan, sebagian ruang di kesekretaritan Karang Taruna Kotim juga dimanfaatkan untuk jasa pijat refleksi. Kebijakan ini untuk menyalurkan potensi warga Karang Taruna dalam upaya kemandirian di bidang ekonomi.
"Tidak hanya di tingkat kabupaten, kami juga terus mendorong warga Karang Taruna di kelurahan dan desa untuk menggali potensi di tempat masing-masing. Kami siap mendukung mereka semaksimal mungkin seperti yang selama ini kami lakukan," ujar Hafid.
Berbagai kegiatan dilaksanakan Karang Taruna Kotim untuk membantu masyarakat dalam kemandirian ekonomi. Di antaranya pelatihan keterampilan otomotif, tata rias, budi daya jamur, menjahit dan keterampilan lainnya sebagai bekal membuka usaha.
Karang Taruna di sejumlah desa juga mendapat bantuan seperangkat alat musik untuk menyalurkan potensi kader di bidang musik. Tidak sekadar hobi, peralatan tersebut juga digunakan untuk penyewaan jasa musik yaitu organ tunggal sehingga bisa menjadi penghasilan tambahan bagi warga.
Dalam bidang sosial, Karang Taruna Kotim berhasil memperjuangkan perbaikan rumah di Desa Tinduk Kecamatan Baamang yang menjadi desa binaan mereka. Dari 100 rumah yang diusulkan ke Kementerian Sosial melalui program "Bedah Kampung", akhirnya sebanyak 30 rumah yang disetujui dibantu untuk perbaikan.
(T.KR-NJI/C/H-KWR/H-KWR)