Jakarta (ANTARA News) - Film "Hijab" dari Hanung Bramantyo dan Zaskia
Adya Mecca diakui membuat pasangan itu merasa tegang alias deg-degan
karena keduanya berinvestasi dalam film tersebut.
"Ini film belasan Hanung, tapi deg-degannya seperti film pertama," kata Zaskia sebelum pemutaran perdana "Hijab" di Jakarta, Selasa.
Dia berharap film tersebut akan banyak ditonton oleh masyarakat Indonesia juga negeri jiran. "Target dua juta penonton. Inginnya juga membawa film ini ke Malaysia dan Brunei karena serumpun jadi harusnya masih bisa nyambung," ujarnya.
Meskipun demikian, Zaskia pun memahami risiko bila filmnya tidak mencapai target. "Investasi pakai uang sendiri dan kalau tidak sesuai harapan ya harus siap kehilangan uang," imbuh dia.
Apapun reaksi yang akan ditunjukkan penonton, Zaskia mengaku puas dengan hasil film "Hijab" di mana dia tidak hanya menjadi aktris, namun juga produser.
Film yang dibintangi Carissa Puteri, Zaskia Adya Mecca, Tika Bravani dan Natasha Rizky itu mengisahkan empat sekawan yang bekerjasama untuk membuka bisnis hijab online karena tidak ingin mandiri secara finansial dari suami masing-masing.
Keuntungan pun mereka raih, namun konflik menyeruak saat para suami merasa tersaingi dengan kesuksesan istri-istrinya.
"Ini film belasan Hanung, tapi deg-degannya seperti film pertama," kata Zaskia sebelum pemutaran perdana "Hijab" di Jakarta, Selasa.
Dia berharap film tersebut akan banyak ditonton oleh masyarakat Indonesia juga negeri jiran. "Target dua juta penonton. Inginnya juga membawa film ini ke Malaysia dan Brunei karena serumpun jadi harusnya masih bisa nyambung," ujarnya.
Meskipun demikian, Zaskia pun memahami risiko bila filmnya tidak mencapai target. "Investasi pakai uang sendiri dan kalau tidak sesuai harapan ya harus siap kehilangan uang," imbuh dia.
Apapun reaksi yang akan ditunjukkan penonton, Zaskia mengaku puas dengan hasil film "Hijab" di mana dia tidak hanya menjadi aktris, namun juga produser.
Film yang dibintangi Carissa Puteri, Zaskia Adya Mecca, Tika Bravani dan Natasha Rizky itu mengisahkan empat sekawan yang bekerjasama untuk membuka bisnis hijab online karena tidak ingin mandiri secara finansial dari suami masing-masing.
Keuntungan pun mereka raih, namun konflik menyeruak saat para suami merasa tersaingi dengan kesuksesan istri-istrinya.