Jakarta (ANTARA News) - Butuh adaptasi beberapa hari bagi aktris Estelle
Linden agar dapat luwes bertarung dalam kostum saat berakting sebagai
pemeran utama dalam film superhero "Valentine".
"Biasanya kalau latihan pakai baju longgar yang nyaman," ujar Estelle dalam perayaan tiga tahun Skylar Comics di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan gerakan-gerakan beladiri yang dipelajarinya selama setahun belakangan sudah cukup sulit dilakukan saat mengenakan pakaian latihan yang nyaman.
Saat syuting, Estelle harus bisa memperlihatkan gerakan tarung yang gesit sembari mengenakan kostum ketat berrnuansa ungu yang menjadi ciri khas "Valentine".
"Sempat terasa stiff dan pegal," lanjut dia.
Meskipun demikian, latihan selama setahun ternyata membuahkan hasil. Selain adegan-adegan berbahaya, gadis blasteran Belanda-Yogyakarta itu melakukan seluruh adegan laga sendiri.
"Saya coba sendiri pakai sling lalu naik ke tembok dan backflip, rasanya deg-degan," tutur lulusan Singapore International School itu.
"Valentine" merupakan film perdana bagi Estelle yang terbiasa berakting di sinetron.
Dia mengaku memilih sinetron agar sekolahnya tidak terganggu karena jadwal syuting yang relatif lebih pendek.
Tepat dua bulan setelah lulus sekolah, tawaran bermain film pun datang. Kesempatan yang disebutnya menantang itu pun tidak disia-siakan.
Gadis yang juga belajar akting dari Tio Pakusadewo itu berlatih segenap tenaga agar tampil maksimal di film "Valentine".
"Break it or make it... Kalau pun break it at least I've tried," ujar gadis yang berencana melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi Jakarta tahun ini.
"Valentine" yang diadaptasi dari komik berjudul sama diproduksi oleh Skylar Pictures dan rencananya akan dirilis pada akhir 2015.
"Biasanya kalau latihan pakai baju longgar yang nyaman," ujar Estelle dalam perayaan tiga tahun Skylar Comics di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan gerakan-gerakan beladiri yang dipelajarinya selama setahun belakangan sudah cukup sulit dilakukan saat mengenakan pakaian latihan yang nyaman.
Saat syuting, Estelle harus bisa memperlihatkan gerakan tarung yang gesit sembari mengenakan kostum ketat berrnuansa ungu yang menjadi ciri khas "Valentine".
"Sempat terasa stiff dan pegal," lanjut dia.
Meskipun demikian, latihan selama setahun ternyata membuahkan hasil. Selain adegan-adegan berbahaya, gadis blasteran Belanda-Yogyakarta itu melakukan seluruh adegan laga sendiri.
"Saya coba sendiri pakai sling lalu naik ke tembok dan backflip, rasanya deg-degan," tutur lulusan Singapore International School itu.
"Valentine" merupakan film perdana bagi Estelle yang terbiasa berakting di sinetron.
Dia mengaku memilih sinetron agar sekolahnya tidak terganggu karena jadwal syuting yang relatif lebih pendek.
Tepat dua bulan setelah lulus sekolah, tawaran bermain film pun datang. Kesempatan yang disebutnya menantang itu pun tidak disia-siakan.
Gadis yang juga belajar akting dari Tio Pakusadewo itu berlatih segenap tenaga agar tampil maksimal di film "Valentine".
"Break it or make it... Kalau pun break it at least I've tried," ujar gadis yang berencana melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi Jakarta tahun ini.
"Valentine" yang diadaptasi dari komik berjudul sama diproduksi oleh Skylar Pictures dan rencananya akan dirilis pada akhir 2015.