Sukamara (Antara Kalteng) – Kepala Kantor Perpustakaan Daerah dan Kearsipan Sukamara Kalimantan Tengah H Ahmad Lamsidi mengatakan saat ini sebanyak 31 desa dan kelurahan di Kabupaten Sukamara sudah memiliki perpustakaan desa, namun baru sebagain desa yang memiliki kantor perpustakaan.
“Perpustakaan yang ada di desa-desa tersebut merupakan bantuan dari Program Mamangun Tuntang Mahaga Lewu (PM2L) dengan koleksi buku yang dimiliki masing-masing sebanyak 1000 buku dengan koleksi 500 judul buku. Karena keterbatasan tempat maka sebagian desa memanfaatkan kantor desa sebagai tempat perpustakaan,†kata Lamsidi di Sukamara.
Lamsidi mengharapkan ke depan kepala desa bisa membangun kantor perpustakaan desa, tentu melalui program desa. Apalagi saat ini anggaran untuk desa sangat besar dan memungkinkan tempat perpustakaan bisa dibangun.
“Kami berharap keberadaan perpustakaan desa ini menjadi mitra kami dalam menghidupkan kegiatan yang berkaitan dengan perpustakaan, dengan menyesuaikan tugas dan fungsinya terutama dengan melakukan sosialisasi bagi masyarakat dengan melibatkan semua pihak,†ucap Lamsidi.
Dikatakannya, sebenarnya melalui Kantor Arsip dan Perpusda ini banyak kegiatan yang bisa dilaksanakan, seperti untuk anak-anak sekolah diadakan kegiatan lomba-lomba yang berkaitan dengan Perpusda, seperti lomba bercerita.
Selain itu, untuk mempersiapkan kegiatan di kantor tersebut, Lamsidi menjelaskan untuk menambah pengetahuan tentang pengelolaan kearsipan dan perpustakaan, maka pihaknya juga telah mengikuti kegiatan Diklat yang berkaitan dengan arsip dan perpustakaan yang dapat dijadikan bekal untuk pengelolaan.
Menurutnya, sebagai salah satu kabupaten yang baru melakukan pengelolaan dan memiliki kantor Perpusda, maka pihaknya juga kerap melakukan koordinasi dengan kabupaten lain hingga ke tingkat provinsi guna mencari informasi dan masukan untukmemperbaiki kegiatan yang dilaksanakan di Perpusda Sukamara.
“Dan yang tak kalah penting juga adalah pembenahan untuk ruang Perpusda dimana perlu kita lakukan desain untuk penataan ruangan dan lainnya agar pengunjung betah dan merasa aman,†tambah Lamsidi.
“Perpustakaan yang ada di desa-desa tersebut merupakan bantuan dari Program Mamangun Tuntang Mahaga Lewu (PM2L) dengan koleksi buku yang dimiliki masing-masing sebanyak 1000 buku dengan koleksi 500 judul buku. Karena keterbatasan tempat maka sebagian desa memanfaatkan kantor desa sebagai tempat perpustakaan,†kata Lamsidi di Sukamara.
Lamsidi mengharapkan ke depan kepala desa bisa membangun kantor perpustakaan desa, tentu melalui program desa. Apalagi saat ini anggaran untuk desa sangat besar dan memungkinkan tempat perpustakaan bisa dibangun.
“Kami berharap keberadaan perpustakaan desa ini menjadi mitra kami dalam menghidupkan kegiatan yang berkaitan dengan perpustakaan, dengan menyesuaikan tugas dan fungsinya terutama dengan melakukan sosialisasi bagi masyarakat dengan melibatkan semua pihak,†ucap Lamsidi.
Dikatakannya, sebenarnya melalui Kantor Arsip dan Perpusda ini banyak kegiatan yang bisa dilaksanakan, seperti untuk anak-anak sekolah diadakan kegiatan lomba-lomba yang berkaitan dengan Perpusda, seperti lomba bercerita.
Selain itu, untuk mempersiapkan kegiatan di kantor tersebut, Lamsidi menjelaskan untuk menambah pengetahuan tentang pengelolaan kearsipan dan perpustakaan, maka pihaknya juga telah mengikuti kegiatan Diklat yang berkaitan dengan arsip dan perpustakaan yang dapat dijadikan bekal untuk pengelolaan.
Menurutnya, sebagai salah satu kabupaten yang baru melakukan pengelolaan dan memiliki kantor Perpusda, maka pihaknya juga kerap melakukan koordinasi dengan kabupaten lain hingga ke tingkat provinsi guna mencari informasi dan masukan untukmemperbaiki kegiatan yang dilaksanakan di Perpusda Sukamara.
“Dan yang tak kalah penting juga adalah pembenahan untuk ruang Perpusda dimana perlu kita lakukan desain untuk penataan ruangan dan lainnya agar pengunjung betah dan merasa aman,†tambah Lamsidi.