Jakarta (ANTARA News) - Film "Romeo+Rinjani" yang akan mulai
diputar 23 April 2015 bertujuan mengingatkan orang tua untuk menghindari
konflik di rumah agar tidak membuat anak trauma, kata Sutradara Fajar
Bustomi.
"Tujuan film ini juga mengingatkan orang tua bahwa harus menghindari konflik di rumah karena anak yang menjadi korban bisa trauma," kata Fajar dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa malam.
Konflik orang tua di rumah yang disaksikan atau didengar anak, kata dia, dapat melukai hati anak dan membekas hingga dewasa.
Menurut dia, orang tua harus menjaga kata dan perbuatan juga di rumah karena menjadi contoh juga untuk anak.
Selain itu, film yang dibintangi Deva Mahenra, Kimberly Ryder dan Alexa Key tersebut juga mengajak penonton menilai kembali persepsi pada setiap hal.
"Kalau mungkin selama ini mudah suudzon, memikirkan yang buruk-buruk, bisa jadi kita salah mempersepsikan kehidupan, mari menilai ulang segala sesuatunya," kata Produser Chand Parwez Servia dalam kesempatan yang sama.
Film tersebut mengisahkan tentang Romeo lelaki yang playboy dan takut menikah karena trauma menyaksikan pertengkaran orang tuanya di rumah saat masih kecil.
Saat melakukan perjalaan ke Gunung Rinjani untuk mengambil gambar, ia bertemu dengan pendaki lain bernama Sharon dan mengalami kejadian yang tidak terduga dan berpengaruh pada traumanya itu.
Selain di Jakarta, pengambilan film tersebut dilakukan di Gunung Rinjani yang memiliki danau indah Segara Anak yang merupakan kaldera dengan kedalaman 200 meter di ketinggian 2000 mdpl.
"Tujuan film ini juga mengingatkan orang tua bahwa harus menghindari konflik di rumah karena anak yang menjadi korban bisa trauma," kata Fajar dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa malam.
Konflik orang tua di rumah yang disaksikan atau didengar anak, kata dia, dapat melukai hati anak dan membekas hingga dewasa.
Menurut dia, orang tua harus menjaga kata dan perbuatan juga di rumah karena menjadi contoh juga untuk anak.
Selain itu, film yang dibintangi Deva Mahenra, Kimberly Ryder dan Alexa Key tersebut juga mengajak penonton menilai kembali persepsi pada setiap hal.
"Kalau mungkin selama ini mudah suudzon, memikirkan yang buruk-buruk, bisa jadi kita salah mempersepsikan kehidupan, mari menilai ulang segala sesuatunya," kata Produser Chand Parwez Servia dalam kesempatan yang sama.
Film tersebut mengisahkan tentang Romeo lelaki yang playboy dan takut menikah karena trauma menyaksikan pertengkaran orang tuanya di rumah saat masih kecil.
Saat melakukan perjalaan ke Gunung Rinjani untuk mengambil gambar, ia bertemu dengan pendaki lain bernama Sharon dan mengalami kejadian yang tidak terduga dan berpengaruh pada traumanya itu.
Selain di Jakarta, pengambilan film tersebut dilakukan di Gunung Rinjani yang memiliki danau indah Segara Anak yang merupakan kaldera dengan kedalaman 200 meter di ketinggian 2000 mdpl.