Sampit (Antara Kalteng) - Masyarakat Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, berinisiatif menggelar shalat istisqa untuk meminta hujan agar kekeringan yang terjadi saat ini segera berakhir.
"Shalat istisqa akan dilaksanakan pada Sabtu 8 Agustus di halaman Masjid Agung Al Falah pukul 07:00 pagi. Kami mengajak umat Islam untuk ikut shalat istisqa ini," kata Ketua Panitia, ustaz Syarifudin di Sampit, Jumat.
Shalat istisqa ini merupakan upaya masyarakat, khususnya umat Islam untuk meminta Allah menurunkan hujan. Shalat sunat ini memang dianjurkan dilakukan ketika sedang terjadi kemarau panjang dan kekeringan seperti sekarang.
Diperkirakan sekitar seribu orang mengikuti salat istisqa ini. Peserta diperkirakan didominasi para pelajar karena panitia sengaja mengundang pelajar dari sejumlah sekolah di Sampit untuk ikut melaksanakan shalat minta hujan tersebut.
Shalat istisqa ini rencananya akan dipimpin imam ustaz H Fauzan Nurdin dan khatib adalah ustaz Acil Saidi. Ustaz Syarifudin sendiri dipercaya memimpin zikir dalam acara tersebut.
"Ini upaya kita meminta kepada Allah untuk menurunkan hujan supaya kebakaran lahan dan kekeringan di daerah ini segera berakhir," harap Syarifudin.
Sudah sebulan lebih kekeringan melanda sejumlah kawasan di Kotim. Kekeringan panjang yang terjadi di wilayah kabupaten tersebut menyebabkan banyak kawasan kurang produktif.
Kekeringan terparah terjadi di kawasan Selatan meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut, bahkan sejumlah desa dilanda krisis air bersih sehingga harus dipasok dari Sampit.
Selain itu, kebakaran lahan juga semakin marak terjadi di daerah ini. Dampaknya, kabut asap mulai terjadi pada pagi dan sore hari meski belum terlalu parah.
"Shalat istisqa akan dilaksanakan pada Sabtu 8 Agustus di halaman Masjid Agung Al Falah pukul 07:00 pagi. Kami mengajak umat Islam untuk ikut shalat istisqa ini," kata Ketua Panitia, ustaz Syarifudin di Sampit, Jumat.
Shalat istisqa ini merupakan upaya masyarakat, khususnya umat Islam untuk meminta Allah menurunkan hujan. Shalat sunat ini memang dianjurkan dilakukan ketika sedang terjadi kemarau panjang dan kekeringan seperti sekarang.
Diperkirakan sekitar seribu orang mengikuti salat istisqa ini. Peserta diperkirakan didominasi para pelajar karena panitia sengaja mengundang pelajar dari sejumlah sekolah di Sampit untuk ikut melaksanakan shalat minta hujan tersebut.
Shalat istisqa ini rencananya akan dipimpin imam ustaz H Fauzan Nurdin dan khatib adalah ustaz Acil Saidi. Ustaz Syarifudin sendiri dipercaya memimpin zikir dalam acara tersebut.
"Ini upaya kita meminta kepada Allah untuk menurunkan hujan supaya kebakaran lahan dan kekeringan di daerah ini segera berakhir," harap Syarifudin.
Sudah sebulan lebih kekeringan melanda sejumlah kawasan di Kotim. Kekeringan panjang yang terjadi di wilayah kabupaten tersebut menyebabkan banyak kawasan kurang produktif.
Kekeringan terparah terjadi di kawasan Selatan meliputi Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut, bahkan sejumlah desa dilanda krisis air bersih sehingga harus dipasok dari Sampit.
Selain itu, kebakaran lahan juga semakin marak terjadi di daerah ini. Dampaknya, kabut asap mulai terjadi pada pagi dan sore hari meski belum terlalu parah.