Palangka Raya (Antara) - Semakin tebalnya kabut asap yang melanda wilayah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah dalam beberapa hari terakhir membuat mata warga setempat terasa pedih dan kepala pusing.

"Saat berada di luar ruangan mata terasa pedas apalagi saat mengendarai sepeda motor. Meski telah menggunakan kaca mata dan menutup kaca helem mata tetap perih bahkan terus berair," kata Yossie warga Jalan Cempaka, di Palangka Raya, Selasa.

Selain itu, lanjutnya, hirupan asap, walau telah memakai masker, sangat terasa membuat kepala pusing.

Ia menuturkan, beberapa hari lalu cuaca wilayah "Kota Cantik" Palangka Raya sempat membaik dan kabut asap menipis, bahkan cahaya matahari sempat mencapai tanah.

"Tapi sejak Jumat (16/10) kabut asap semakin memburuk dan parah, sampai-sampai di dalam rumah pun mata terasa pedas. Tak hanya itu, saat berada di luar ruangan masker tidak mampu menahan bau asap saat bernapas bahkan saat bernapas hidung pun merasa pengap," katanya.

Senada dengan dia, Rahmad warga Jalan Anggrek, Palangka Raya juga mengaku matanya pedas ketika mengendarai sepeda motor, bahkan jarak pandangnya juga tidak sejauh seperti hari-hari normal sebelumnya akibat tertutup kabut asap.

"Khususnya tiga hari terakhir jarak pandang sangat terbatas dan tidak lebih dari 50 meter. Padahal pada Kamis (15/10), saat ibu Menteri Kesehatan berkunjung ke sini, cahaya matahari sampai ke tanah, tetapi anehnya keesokan harinya udara berubah drastis bahkan semuanya terlihat oranye. Untuk dua hari ini kota terlihat gelap," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Tiur Simatupang mengatakan, keluhan yang dirasakan warga itu karena mata yang bersangkutan telah terkena iritasi.

"Tebalnya kabut asap ini selain membahayakan kesehatan juga membuat mata rentan terserang iritasi," katanya.

Untuk itu, masyarakat terus diimbau terus menggunakan masker dan tidak melakukan aktivitas di luar ruangan jika tidak diperlukan.

Selain itu, perbanyak mengkonsumsi air putih, cukupi kebutuhan gizi dan gunakan kaca mata untuk mengantisipasi iritasi pada mata.

Pewarta : Rendhik Andika
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024