Palangka Raya (Antara Kalteng) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah sedang mempersiapkan program uji coba ternak lebah madu berbasis pemberdayaan masyarakat.

"Dalam tahun ini kita akan uji coba ternak lebah madu. Pengelolaannya akan dilakukan masyarakat, bahkan hasilnya juga akan dinikmati langsung oleh masyarakat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota, Rawang di Palangka Raya, Selasa.

Dia mengatakan, uji coba ternak seranga penghasil madu itu akan dilakukan di Kelurahan Mungku Baru, Kecamatan Rakumpit, Palangka Raya.

"Kita libatkan masyarakat di sana. Tahap awal kita siapkan 20 hingga 30 sarang lebah madu. Setelah setahun berjalan kita akan evaluasi. Jika berhasil kita akan kembangkan di tempat lain khususnya di kawasan pinggiran hutan," katanya.

Dikatakannya bahwa dipilihnya kawasan pinggiran hutan karena secara alami hutan menyediakan banyak makanan untuk lebah.

Selain itu, tujuan lainnya ialah agar masyarakat di pinggr hutan dapat semakin menjaga kelestarian hutan.

"Jika warga di pinggir hutan beternak lebah maka mereka dapat memanfaatkan hutan tanpa merusak. Artinya dalam rangka menjaga persediaan makanan lebah hutan tak akan dibiarkan rusak," katanya.

Dikatakan pula bahwa dengan beternak lebah masyarakat juga dapat mencari penghasilan tambahan.

"Beternak lebah tidak seperti beternak ayam, sapi atau hewan lainnya yang harus diberi makan setiap hari. Mengembangkan hewan ini cukup dengan melakukan pemeriksaan berkala. Untuk makanan, lebah bisa mencari sendiri di hutan," katanya.

Rawang mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan persiapan mulai dari cara mencari ratu lebah, bentuk dan ukuran sarang lebah, serta menyiapkan tenaga penyuluh.

"Untuk mematangkan persiapan kita berencana akan melakukan studi banding, belajar kepada peternak lebah di Pelaihari, Banjarmasin, Kalimantan Selatan," katanya.

Dia pun berharap program ini dapat berhasil sehingga masyarakat dapat terus memanfaatkan kebaikan hutan tanpa merusak alam.


Pewarta : Rendhik Andika
Editor : Ronny
Copyright © ANTARA 2025