Muara Teweh (Antara Kalteng) - Dua bersaudara, kakak-adik masing-masing Raji (8) dan adiknya Lesti (2) tewas secara menggenaskan karena diduga dibacok oleh orang tak dikenal di rumahnya di Desa Bintang Ninggi RT 1 Kecamatan Teweh Selatan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Peristiwa tragis itu terjadi pada Jumat (4/3) malam sekitar pukul 18.45 WIB, korban kakak beradik itu tewas di dalam kamar rumah orang tuanya Muji dan ibunya Misrah (30) yang juga menjadi korban dengan luka parah di bagian dahi, perut dan paha dan kini kritis di Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh.
"Saat kejadian listrik PLN di desa kami padam, sehingga tidak banyak warga yang tahu kejadiannya dan pelaku," kata Nursiah salah seorang keluarga korban ketika di temui di RSUD Muara Teweh.
Informasi yang dihimpun menyebutkan kejadian yang menggemparkan desa yang terletak di pinggiran Sungai Barito itu, dimulai ketika pada malam itu korban Misrah sedang makan di dapur rumahnya dan mendapati kedua anaknya sedang dalam kamar tanpa ada suara.
Setelah korban masuk kamar, pelaku juga masuk rumah korban yang tidak terkunci, karena anak korban paling tua bernama Yuni kelas 1 SMA sedang sholat Isya di masjid desa setempat.
Tanpa diketahui penyebabnya pelaku langsung melayangkan senjata tajam jenis parang ke tubuh Misrah yang mengakibatkan luka parah, setelah itu juga melayangkan senjatanya ke kedua kakak beradik itu dan kedua korban meninggal di tempat kejadian.
Saat kejadian rumah koban hanya diterangi lampu minyak karena listrik padam sehingga pelaku sulit dikenali, namun ibu korban masih sempat melihat pelaku menggunakan kaos putih dan celana warna merah lari di kegelapan malam.
Korban berupaya berteriak minta tolong kepada warga lainnya yang rumahnya memang berada di kawasan padat penduduk, saat itu juga korban Misrah langsung dilarikan ke rumah sakit, sedangkan nyawa kedua anaknya tak bisa ditolong.
Ketika terjadi peristiwa itu, ayah korban, Muji sedang tidak berada di rumah karena bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di sektor perkayuan tidak jauh dari desa tempat tinggalnya.
Sampai saat ini pihak kepolisian dan warga setempat melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diperkirakan lari ke hutan belakang desa dan motif pembunuhan itu masih belum diketahui.
Peristiwa tragis itu terjadi pada Jumat (4/3) malam sekitar pukul 18.45 WIB, korban kakak beradik itu tewas di dalam kamar rumah orang tuanya Muji dan ibunya Misrah (30) yang juga menjadi korban dengan luka parah di bagian dahi, perut dan paha dan kini kritis di Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh.
"Saat kejadian listrik PLN di desa kami padam, sehingga tidak banyak warga yang tahu kejadiannya dan pelaku," kata Nursiah salah seorang keluarga korban ketika di temui di RSUD Muara Teweh.
Informasi yang dihimpun menyebutkan kejadian yang menggemparkan desa yang terletak di pinggiran Sungai Barito itu, dimulai ketika pada malam itu korban Misrah sedang makan di dapur rumahnya dan mendapati kedua anaknya sedang dalam kamar tanpa ada suara.
Setelah korban masuk kamar, pelaku juga masuk rumah korban yang tidak terkunci, karena anak korban paling tua bernama Yuni kelas 1 SMA sedang sholat Isya di masjid desa setempat.
Tanpa diketahui penyebabnya pelaku langsung melayangkan senjata tajam jenis parang ke tubuh Misrah yang mengakibatkan luka parah, setelah itu juga melayangkan senjatanya ke kedua kakak beradik itu dan kedua korban meninggal di tempat kejadian.
Saat kejadian rumah koban hanya diterangi lampu minyak karena listrik padam sehingga pelaku sulit dikenali, namun ibu korban masih sempat melihat pelaku menggunakan kaos putih dan celana warna merah lari di kegelapan malam.
Korban berupaya berteriak minta tolong kepada warga lainnya yang rumahnya memang berada di kawasan padat penduduk, saat itu juga korban Misrah langsung dilarikan ke rumah sakit, sedangkan nyawa kedua anaknya tak bisa ditolong.
Ketika terjadi peristiwa itu, ayah korban, Muji sedang tidak berada di rumah karena bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di sektor perkayuan tidak jauh dari desa tempat tinggalnya.
Sampai saat ini pihak kepolisian dan warga setempat melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diperkirakan lari ke hutan belakang desa dan motif pembunuhan itu masih belum diketahui.