Padang (Antara Kalteng) - Presiden Joko Widodo akan melakukan inspeksi parade kapal (fleet inspection) dalam pelaksanaan International Fleet Review 2016 (IFR 2016) dengan menggunakan KRI Frans Kaisiepo-368 yang diiringi atraksi flying pass, fly board serta parade perahu hias.
"Inspeksi parade kapal dilakukan setelah membuka Komodo 2016 pada Selasa pagi ini di Markas Komando Pangkalan Utama Angkatan Laut II (Lantamal II) Padang, Sumatera Barat," kata Kabid Publikasi dan Dokumentasi MNEK 2016 Kolonel Laut (P) Suradi Agung Slamet, ketika dikonfirmasi di Padang, Sumbar, Selasa pagi.
Komodo 2016 merupakan rangkaian kegiatan sebagai bentuk diplomasi pertahanan Angkatan Laut di masa damai yang diarahkan pada kesepahaman toleransi dan transparansi antar angkatan Laut negara-negara internasional.
Kegiatan yang dipusatkan di Padang dan kepulauan Mentawai itu berlangsung pada 12 April hingga 16 April 2016, yakni International Fleet Review (IFR) 2016, 15 th Western Pacific Naval Symposium (WPNS), dan 2nd Multilateral Naval Exercise Komodo atau Latihan Multilateral Naval Exercise Komodo 2016.
"Tak kurang dari 20 kapal perang berbagai kelas dari 15 negara akan berpartisipasi dengan melaksanakan lego jangkar dalam formasi di perairan Teluk Bayur," kata Suradi.
Menurut dia, 20 kapal perang itu dari 15 negara peserta Komodo 2016, yakni Bangladesh, India, Thailand, Malaysia, Vietnam, Amerika Serikat, Jepang, Prancis, Rusia, Tiongkok, Srilanka, Australia, Papua Nugini, Singapura dan Brunei.
"Rusia paling banyak mengerahkan kapalnya dalam kegiatan ini, yakni sebanyak tiga kapal. Malaysia, Tiongkok dan Papua Nugini, masing-masing dua kapal. Sedangkan negara lainnya hanya satu kapal," kata Suradi.
TNI Angkatan Laut sendiri akan mengerahkan 28 kapal perang.
Dalam IFR juga dirangkai dengan interaksi antar anggota kapal perang berbagai negara seperti Selaju Sampan (lomba dayung), sepak bola pantai, festival kuliner Marandang di pantai Cimpago, serta kirab kota dengan maskot masing-masing negara, funbike yang diikuti delegasi WPNS, dance and band performance, promosi kebudayaan dan kuliner Indonesia.
Kegiatan Komodo 2016 itu melibatkan angkatan laut dari 32 negara. Dalam latihan ini Angkatan Laut dari negara-negara berbeda secara historis akan bekerja sama menjalankan kegiatan dengan skenario latihan misi bantuan kemanusiaan seperti Medical Civic Action Project (Medcap) dan Engineering Civic Action Project (Encap), serta latihan dalam Maritime Peace Keeping Operation (MPKO).
Selain itu, kata dia, Presiden RI juga meresmikan monumen Merpati Perdamaian (Peace Dove Monument) yang berselaras dengan materi dari Komodo 2016 yaitu fokus pada kegiatan Maritime Peace Keeping Operation (MPKO) di Taman Muaro Lasak.
WPNS ke-15 sendiri merupakan salah satu forum penting untuk mewujudkan kemitraan maritim berbagai wilayah bangsa-bangsa. Simposium berskala internasional dengan tema "Maritime Partnership For Stability In The Western Pacific Region" tersebut diselenggarakan untuk meningkatkan dan menjaga keamanan di wilayah Perairan Pasifik Barat, yang akan berlangsung di Kota Padang, Sumatra Barat, pada 13-14 April 2016 di Hotel Inna Muara Padang.
"Pada kegiatan ini akan dihadiri 27 negara," kata Suradi.
Selain itu dalam Latihan Multilateral Naval Exercise Komodo 2016 berbagai kegiatan juga digelar seperti Engineering Civic Action Project (Encap): pembangunan infrastruktur perbaikan jalan, (Medcap Project) seperti pelayanan kesehatan umum, gigi dan khitan, pelayanan operasi katarak dan bedah, penyuluhan kesehatan serta pemberian alat kesehatan perorangan, donasi alat medis.
Selain itu, tambah dia, akan dilaksanakan (Medical Exercise), yakni pertolongan pertama, menentukan jenis perawatan darurat, Medical Evacuation, serta disaster victim identification.
"Inspeksi parade kapal dilakukan setelah membuka Komodo 2016 pada Selasa pagi ini di Markas Komando Pangkalan Utama Angkatan Laut II (Lantamal II) Padang, Sumatera Barat," kata Kabid Publikasi dan Dokumentasi MNEK 2016 Kolonel Laut (P) Suradi Agung Slamet, ketika dikonfirmasi di Padang, Sumbar, Selasa pagi.
Komodo 2016 merupakan rangkaian kegiatan sebagai bentuk diplomasi pertahanan Angkatan Laut di masa damai yang diarahkan pada kesepahaman toleransi dan transparansi antar angkatan Laut negara-negara internasional.
Kegiatan yang dipusatkan di Padang dan kepulauan Mentawai itu berlangsung pada 12 April hingga 16 April 2016, yakni International Fleet Review (IFR) 2016, 15 th Western Pacific Naval Symposium (WPNS), dan 2nd Multilateral Naval Exercise Komodo atau Latihan Multilateral Naval Exercise Komodo 2016.
"Tak kurang dari 20 kapal perang berbagai kelas dari 15 negara akan berpartisipasi dengan melaksanakan lego jangkar dalam formasi di perairan Teluk Bayur," kata Suradi.
Menurut dia, 20 kapal perang itu dari 15 negara peserta Komodo 2016, yakni Bangladesh, India, Thailand, Malaysia, Vietnam, Amerika Serikat, Jepang, Prancis, Rusia, Tiongkok, Srilanka, Australia, Papua Nugini, Singapura dan Brunei.
"Rusia paling banyak mengerahkan kapalnya dalam kegiatan ini, yakni sebanyak tiga kapal. Malaysia, Tiongkok dan Papua Nugini, masing-masing dua kapal. Sedangkan negara lainnya hanya satu kapal," kata Suradi.
TNI Angkatan Laut sendiri akan mengerahkan 28 kapal perang.
Dalam IFR juga dirangkai dengan interaksi antar anggota kapal perang berbagai negara seperti Selaju Sampan (lomba dayung), sepak bola pantai, festival kuliner Marandang di pantai Cimpago, serta kirab kota dengan maskot masing-masing negara, funbike yang diikuti delegasi WPNS, dance and band performance, promosi kebudayaan dan kuliner Indonesia.
Kegiatan Komodo 2016 itu melibatkan angkatan laut dari 32 negara. Dalam latihan ini Angkatan Laut dari negara-negara berbeda secara historis akan bekerja sama menjalankan kegiatan dengan skenario latihan misi bantuan kemanusiaan seperti Medical Civic Action Project (Medcap) dan Engineering Civic Action Project (Encap), serta latihan dalam Maritime Peace Keeping Operation (MPKO).
Selain itu, kata dia, Presiden RI juga meresmikan monumen Merpati Perdamaian (Peace Dove Monument) yang berselaras dengan materi dari Komodo 2016 yaitu fokus pada kegiatan Maritime Peace Keeping Operation (MPKO) di Taman Muaro Lasak.
WPNS ke-15 sendiri merupakan salah satu forum penting untuk mewujudkan kemitraan maritim berbagai wilayah bangsa-bangsa. Simposium berskala internasional dengan tema "Maritime Partnership For Stability In The Western Pacific Region" tersebut diselenggarakan untuk meningkatkan dan menjaga keamanan di wilayah Perairan Pasifik Barat, yang akan berlangsung di Kota Padang, Sumatra Barat, pada 13-14 April 2016 di Hotel Inna Muara Padang.
"Pada kegiatan ini akan dihadiri 27 negara," kata Suradi.
Selain itu dalam Latihan Multilateral Naval Exercise Komodo 2016 berbagai kegiatan juga digelar seperti Engineering Civic Action Project (Encap): pembangunan infrastruktur perbaikan jalan, (Medcap Project) seperti pelayanan kesehatan umum, gigi dan khitan, pelayanan operasi katarak dan bedah, penyuluhan kesehatan serta pemberian alat kesehatan perorangan, donasi alat medis.
Selain itu, tambah dia, akan dilaksanakan (Medical Exercise), yakni pertolongan pertama, menentukan jenis perawatan darurat, Medical Evacuation, serta disaster victim identification.