London (Antara Kalteng) - Kelompok band asal Indonesia "Gugun Blues
Shelter" melakukan tur promosi musik Indonesia di Belanda yang diadakan
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag bekerja sama dengan
beberapa pihak.
Band GBS yang beranggotakan Mohammad Gunawan "Gugun" (vokal/gitaris), "Fajar" Adi Nugroho (bas) dan Aditya Wibowo "Bowie" (drum) itu menggelar pertunjukan di beberapa kota di Belanda, demikian keterangan Minister Counsellor Penerangan, Sosial dan Kebudayaan KBRI Den Haag, Azis Nurwahyudi, kepada ANTARA News London, Sabtu.
Dikatakannya, KBRI Den Haag memfasilitasi penampilan Gugun Blues Shelter (GBS) di Belanda dari 16 hingga 26 Juli 2016, antara lain di JJ Music House-Zoetermeer, Blierock Festival-Venlo, Miles Cafe-Amersfoorth, Blues Cafe-Apeldoorn dan Zwarte Cross Festival-Lichtenvoorde.
Dalam setiap penampilan, GBS memainkan sedikitnya 20 lagu mereka sendiri yang diambil dari kompilasi albumnya.
Menurut Azis Nurwahyudi, tidak heran dalam berbagai penampilannya GBS mendapatkan sambutan yang hangat dari penggemar dan pecinta musik blues di Belanda.
Seperti pada saat penampilan di Blues Cafe-Apeldoorn, ada sekira 100 pengunjung memberikan apresiasi tinggi atas penampilan GBS.
"Baru kali ini ada grup musik blues Indonesia tampil di Apeldoorn. Mereka (GBS) tampil hebat, skill yang tinggi, dan energi musik yang hangat," kata William Linder, warga Apeldoorn.
Menurut warga Belanda kelahiran Surabaya (Jawa Timur) tersebut, malam itu dirinya juga menyiapkan lumpia Indonesia untuk seluruh pengunjung, sebagai) bukti kecintaannya kepada Indonesia.
Seorang fotografer profesional dari Apeldoorn, Peter Vroon, menyampaikan hal senada. "Musik adalah sarana yang sangat tepat untuk saling memahami dan memperkuat komunikasi antar bangsa, Indonesia-Belanda, dan malam ini mereka (GSB) telah mewujudkannya. Saya puas dengan penampilan mereka.."
Pengunjung lainnya juga memiliki keinginan untuk mengetahui musik blues Indonesia. Hal ini terlihat dari komentar Allan, yang merelakan waktunya untuk menempuh perjalanan Prancis ke Belanda. Ia secara khusus datang menghadiri pertunjukan GBS di Apeldoorn.
"Saya tahu grup ini, dan sangat ingin mendengarkan musiknya secara langsung. Malam ini, mereka tampil sangat baik", katanya.
Grup band GBS sebelumnya juga telah melakukan audiensi dengan Duta Besar Republik Indonesia (RI) di Den Haag, I Gusti A. Wesaka Puja.
Dalam pertemuan di KBRI Den Haag, Dubes Puja menyampaikan apresiasi kehadiran GBS di Belanda sebagai bentuk dukungan untuk mempromosikan Indonesia, khususnya musik Indonesia masa kini.
"Perkembangan musik di Indonesia cukup maju, dan Indonesia memiliki banyak talenta pemusik muda, seperti band Gugun Blues Shelter," katanya
Dubes Puja menambahkan, "Pengenalan musik Indonesia masa kini di Belanda akan terus kami lakukan, dan kolaborasi seperti ini akan semakin mendukung diplomasi dan promosi Indonesia di Belanda."
Band GBS yang beranggotakan Mohammad Gunawan "Gugun" (vokal/gitaris), "Fajar" Adi Nugroho (bas) dan Aditya Wibowo "Bowie" (drum) itu menggelar pertunjukan di beberapa kota di Belanda, demikian keterangan Minister Counsellor Penerangan, Sosial dan Kebudayaan KBRI Den Haag, Azis Nurwahyudi, kepada ANTARA News London, Sabtu.
Dikatakannya, KBRI Den Haag memfasilitasi penampilan Gugun Blues Shelter (GBS) di Belanda dari 16 hingga 26 Juli 2016, antara lain di JJ Music House-Zoetermeer, Blierock Festival-Venlo, Miles Cafe-Amersfoorth, Blues Cafe-Apeldoorn dan Zwarte Cross Festival-Lichtenvoorde.
Dalam setiap penampilan, GBS memainkan sedikitnya 20 lagu mereka sendiri yang diambil dari kompilasi albumnya.
Menurut Azis Nurwahyudi, tidak heran dalam berbagai penampilannya GBS mendapatkan sambutan yang hangat dari penggemar dan pecinta musik blues di Belanda.
Seperti pada saat penampilan di Blues Cafe-Apeldoorn, ada sekira 100 pengunjung memberikan apresiasi tinggi atas penampilan GBS.
"Baru kali ini ada grup musik blues Indonesia tampil di Apeldoorn. Mereka (GBS) tampil hebat, skill yang tinggi, dan energi musik yang hangat," kata William Linder, warga Apeldoorn.
Menurut warga Belanda kelahiran Surabaya (Jawa Timur) tersebut, malam itu dirinya juga menyiapkan lumpia Indonesia untuk seluruh pengunjung, sebagai) bukti kecintaannya kepada Indonesia.
Seorang fotografer profesional dari Apeldoorn, Peter Vroon, menyampaikan hal senada. "Musik adalah sarana yang sangat tepat untuk saling memahami dan memperkuat komunikasi antar bangsa, Indonesia-Belanda, dan malam ini mereka (GSB) telah mewujudkannya. Saya puas dengan penampilan mereka.."
Pengunjung lainnya juga memiliki keinginan untuk mengetahui musik blues Indonesia. Hal ini terlihat dari komentar Allan, yang merelakan waktunya untuk menempuh perjalanan Prancis ke Belanda. Ia secara khusus datang menghadiri pertunjukan GBS di Apeldoorn.
"Saya tahu grup ini, dan sangat ingin mendengarkan musiknya secara langsung. Malam ini, mereka tampil sangat baik", katanya.
Grup band GBS sebelumnya juga telah melakukan audiensi dengan Duta Besar Republik Indonesia (RI) di Den Haag, I Gusti A. Wesaka Puja.
Dalam pertemuan di KBRI Den Haag, Dubes Puja menyampaikan apresiasi kehadiran GBS di Belanda sebagai bentuk dukungan untuk mempromosikan Indonesia, khususnya musik Indonesia masa kini.
"Perkembangan musik di Indonesia cukup maju, dan Indonesia memiliki banyak talenta pemusik muda, seperti band Gugun Blues Shelter," katanya
Dubes Puja menambahkan, "Pengenalan musik Indonesia masa kini di Belanda akan terus kami lakukan, dan kolaborasi seperti ini akan semakin mendukung diplomasi dan promosi Indonesia di Belanda."