Palangka Raya (Antara) - Penghargaan juara II organisasi kepemudaan nasional berprestasi yang diberikan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi kepada Perhimpunan mahasiswa Katolik Republik Indonesia dianggap menjadi semangat baru untuk lebih berkontribusi terhadap kemajuan bangsa ini.
Mendapat penghargaan bukanlah tujuan namun terlibat aktif berjuang mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kata Sekretaris Jendral PMKRI Pusat Bernadus Tri Utomo usai mengikuti upacara memeringati Hari Sumpah Pemuda ke-88 di Palangka Raya, Jumat.
"PMKRI melihat sekarang ini gesekan perbedaan suku, agama dan ras (SARA) relatif meningkat di Indonesia, sehingga OKP harus terlibat aktif melawannya. Indonesia akan sulit maju, jika kita sibuk memperdebatkan perbedaan," tambahnya.
Alumni Universitas Palangka Raya ini menyebut PMKRI Pusat bersama cabang seluruh Indonesia sedang berupaya melawan segala bentuk radikalisme, penegakan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Pendampingan dana desa, dan memerangi segala bentuk kerusakan alam.
Selain itu, PMKRI bersama organisasi lainnya terus berupaya mengkampanyekan keberagaman SARA di Indonesia merupakan kekayaan, sehingga harus dijaga dan bukannya diperdebatkan seperti sekarang ini.
"Kita berterimakasih kepada Kemenpora karena PMKRI terpilih sebagai juara dua OKP berprestasi di tingkat Nasional. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi PMKRI agar menjadi lebih baik lagi," kata Bernardus.
Peringatan hari sumpah pemuda ke-88 tahun 2016 dipusatkan di Kota Palangka Raya Provinsi Kalteng. Berbagai kegiatan diselenggarakan, mulai dari kirab budaya nusantara, jambore Pemuda Indonesia, upacara memeringati hari sumpah pemuda, dan malam hiburan.
Upacara Hari Sumpah Pemuda yang dilaksanakan di Sanaman Mantikei Kota Palangka Raya, langsung dipimpin Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Prosesi ini diisi tari massal jambore Pemuda Indonesia, dilanjutkan defile pemuda dari 34 provinsi.
Perwakilan pemuda dari 34 provinsi se-Indonesia memasukkan tanah dan air ke dalam satu guci, penandatanganan menyatunya tanah dan air Indonesia, pelepasan balon dan burung merpati ke angkasa, pemberian penghargaan kepada pemuda-pemudi berprestasi, dan ditutup dengan penandatanganan hari Sumpah Pemuda ke spanduk putih sepanjang 88 meter.
"Persatuan itu suatu keharusan, Indonesia tidak boleh terpecah belah. Para Pemuda harus menjunjung tinggi apa yang telah diperjuangkan para tokoh Indonesia dalam memperkuat persatuan Indonesia," kata Menpora saat berpidato di upacara memeringati HSP.
Mendapat penghargaan bukanlah tujuan namun terlibat aktif berjuang mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kata Sekretaris Jendral PMKRI Pusat Bernadus Tri Utomo usai mengikuti upacara memeringati Hari Sumpah Pemuda ke-88 di Palangka Raya, Jumat.
"PMKRI melihat sekarang ini gesekan perbedaan suku, agama dan ras (SARA) relatif meningkat di Indonesia, sehingga OKP harus terlibat aktif melawannya. Indonesia akan sulit maju, jika kita sibuk memperdebatkan perbedaan," tambahnya.
Alumni Universitas Palangka Raya ini menyebut PMKRI Pusat bersama cabang seluruh Indonesia sedang berupaya melawan segala bentuk radikalisme, penegakan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Pendampingan dana desa, dan memerangi segala bentuk kerusakan alam.
Selain itu, PMKRI bersama organisasi lainnya terus berupaya mengkampanyekan keberagaman SARA di Indonesia merupakan kekayaan, sehingga harus dijaga dan bukannya diperdebatkan seperti sekarang ini.
"Kita berterimakasih kepada Kemenpora karena PMKRI terpilih sebagai juara dua OKP berprestasi di tingkat Nasional. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi PMKRI agar menjadi lebih baik lagi," kata Bernardus.
Peringatan hari sumpah pemuda ke-88 tahun 2016 dipusatkan di Kota Palangka Raya Provinsi Kalteng. Berbagai kegiatan diselenggarakan, mulai dari kirab budaya nusantara, jambore Pemuda Indonesia, upacara memeringati hari sumpah pemuda, dan malam hiburan.
Upacara Hari Sumpah Pemuda yang dilaksanakan di Sanaman Mantikei Kota Palangka Raya, langsung dipimpin Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Prosesi ini diisi tari massal jambore Pemuda Indonesia, dilanjutkan defile pemuda dari 34 provinsi.
Perwakilan pemuda dari 34 provinsi se-Indonesia memasukkan tanah dan air ke dalam satu guci, penandatanganan menyatunya tanah dan air Indonesia, pelepasan balon dan burung merpati ke angkasa, pemberian penghargaan kepada pemuda-pemudi berprestasi, dan ditutup dengan penandatanganan hari Sumpah Pemuda ke spanduk putih sepanjang 88 meter.
"Persatuan itu suatu keharusan, Indonesia tidak boleh terpecah belah. Para Pemuda harus menjunjung tinggi apa yang telah diperjuangkan para tokoh Indonesia dalam memperkuat persatuan Indonesia," kata Menpora saat berpidato di upacara memeringati HSP.