Sampit (Antara Kalteng) - Setelah mati total sekitar 29 jam, distribusi air bersih untuk pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, berangsur normal.
"Mulai pukul 05:00 subuh air mulai mengalir menggunakan pompa kecil, sekarang kami mulai menggunakan pompa besar sambil membuang angin di pipa supaya cepat normal," kata Kepala Bagian Teknik PDAM Dharma Tirta Sampit, Edy Djufriadi di Sampit, Rabu.
Pasokan air kepada ribuan pelanggan PDAM di Kecamatan Baamang dan sebagian di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, dihentikan total sejak Senin (2/1) pukul 24:00 WIB.
Pasokan air dihentikan karena ada kerusakan pipa di Jalan Christopel Mihing di depan Gang Intan Sari, tidak jauh dari kantor PDAM. Pipa berdiameter 400 atau 16 inch yang dipasang pada 15 tahun silam, mengalami keretakan sepanjang dua meter.
Akibat kejadian itu, ribuan pelanggan di Kecamatan Baamang dan sebagian Mentawa Baru Ketapang mengeluh karena kesulitan mendapatkan air bersih. Sebagian warga memilih mandi di Sungai Mentaya atau menumpang mandi di tempat kerabat.
Perbaikan kerusakan dilakukan dengan mengganti sebatang pipa yang rusak. Perbaikan selesai pada Selasa malam dan distribusi air dimulai bertahap sejak Rabu subuh.
"Mudahan distribusi kembali normal dan lancar dalam satu hari ini. Kami memohon maaf atas gangguan dan ketidaknyamanan ini," kata Edy.
Sementara itu, mengetahui pasokan air PDAM kembali mengalir, warga buru-buru mengisi tempat penampungan air. Mereka khawatir pasokan air kembali terganggu sehingga mereka menyiapkan cadangan air di tempat penampungan.
"Kejadian kemarin jadi pengalaman. Pokoknya tempat penampungan air tidak boleh sampai kosong supaya ketika distribusi air terganggu, kita masih ada cadangan air," kata Nisa, warga Jalan Muchran Ali.
Masyarakat berharap PDAM meningkatkan layanan air bersih kepada masyarakat. Berbagai potensi gangguan harus diantisipasi agar pasokan air tidak sampai mati total seperti kemarin.
"Mulai pukul 05:00 subuh air mulai mengalir menggunakan pompa kecil, sekarang kami mulai menggunakan pompa besar sambil membuang angin di pipa supaya cepat normal," kata Kepala Bagian Teknik PDAM Dharma Tirta Sampit, Edy Djufriadi di Sampit, Rabu.
Pasokan air kepada ribuan pelanggan PDAM di Kecamatan Baamang dan sebagian di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, dihentikan total sejak Senin (2/1) pukul 24:00 WIB.
Pasokan air dihentikan karena ada kerusakan pipa di Jalan Christopel Mihing di depan Gang Intan Sari, tidak jauh dari kantor PDAM. Pipa berdiameter 400 atau 16 inch yang dipasang pada 15 tahun silam, mengalami keretakan sepanjang dua meter.
Akibat kejadian itu, ribuan pelanggan di Kecamatan Baamang dan sebagian Mentawa Baru Ketapang mengeluh karena kesulitan mendapatkan air bersih. Sebagian warga memilih mandi di Sungai Mentaya atau menumpang mandi di tempat kerabat.
Perbaikan kerusakan dilakukan dengan mengganti sebatang pipa yang rusak. Perbaikan selesai pada Selasa malam dan distribusi air dimulai bertahap sejak Rabu subuh.
"Mudahan distribusi kembali normal dan lancar dalam satu hari ini. Kami memohon maaf atas gangguan dan ketidaknyamanan ini," kata Edy.
Sementara itu, mengetahui pasokan air PDAM kembali mengalir, warga buru-buru mengisi tempat penampungan air. Mereka khawatir pasokan air kembali terganggu sehingga mereka menyiapkan cadangan air di tempat penampungan.
"Kejadian kemarin jadi pengalaman. Pokoknya tempat penampungan air tidak boleh sampai kosong supaya ketika distribusi air terganggu, kita masih ada cadangan air," kata Nisa, warga Jalan Muchran Ali.
Masyarakat berharap PDAM meningkatkan layanan air bersih kepada masyarakat. Berbagai potensi gangguan harus diantisipasi agar pasokan air tidak sampai mati total seperti kemarin.