Tapin (Antara Kalteng) - Dokter Boyke Dian Nugraha SPoG mengatakan, perselingkuhan yang terjadi antara suami atau istri dan pasangan lainnya berpotensi menyebabkan stres bagi pelaku.
Hal itu disampaikan ahli seksologi kawakan saat memberikan dalam seminar dengan tema keluarga harmonis meningkatkan produktivitas kerja di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Senin.
Dia mengungkapkan, banyak sisi negatif dari perselingkuhan dalam rumah tangga, bukan hanya stres, tetapi juga bisa mengakibatkan berbagai penyakit pada organ vital, kehamilan yang tidak dikehandaki, dan bisa menimbulakan penyakit kanker mulut rahim.
Para peselingkuh, biasanya selalu merasa tidak tenang dan selalu dihantui rasa ketakutan, belum lagi berbagai persoalan yang ditimbulkan akibat perselingkuhan, yang cukup komplek, sehingga bisa menyebabkan persoalan bertambah dan bisa membuat stres.
"Salah satu cara untuk menghindari perselingkuhan, adalah dengan selalu mempertahankan keharmonisan dalam rumah tangga, karena itulah tujuan dalam suatu perkawinan," katanya.
Ia pun memberi tips rahasia perkawinan yang sukses, yakni menjaga komunikasi, kecocockan sifat, cara pemecahan konflik, seks, religius, cara memanfaatkan waktu luang, keterbukaan dalam keuangan, dan pendidikan dan kesejahteraan anak dan sanak keluarga.
Menjaga komunikasi, tambah dia, selalu membicarakan berbagai persoalan yang terjadi dalam rumah tangga secara terbuka, sehingga tumbuh saling pengertian di antara suami dan istri.
Acara tersebut, diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Tapin melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerjasama dengan TP PKK Tapin.
Bupati Tapin, HM Arifin Arpan, sangat mengapresiasi kegiatan workshop peningkatan peranan wanita ini, dan ia sangat antusias dengan kegiatan yang langsung diisi dr Boyke itu.
"Dengan adanya workshop ini, kita harap akan berimbas dengan keharmonisan di dalam rumah tangga, agar tidak terjadinya perselingkuhan," ujar Arpan.
Hal itu disampaikan ahli seksologi kawakan saat memberikan dalam seminar dengan tema keluarga harmonis meningkatkan produktivitas kerja di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Senin.
Dia mengungkapkan, banyak sisi negatif dari perselingkuhan dalam rumah tangga, bukan hanya stres, tetapi juga bisa mengakibatkan berbagai penyakit pada organ vital, kehamilan yang tidak dikehandaki, dan bisa menimbulakan penyakit kanker mulut rahim.
Para peselingkuh, biasanya selalu merasa tidak tenang dan selalu dihantui rasa ketakutan, belum lagi berbagai persoalan yang ditimbulkan akibat perselingkuhan, yang cukup komplek, sehingga bisa menyebabkan persoalan bertambah dan bisa membuat stres.
"Salah satu cara untuk menghindari perselingkuhan, adalah dengan selalu mempertahankan keharmonisan dalam rumah tangga, karena itulah tujuan dalam suatu perkawinan," katanya.
Ia pun memberi tips rahasia perkawinan yang sukses, yakni menjaga komunikasi, kecocockan sifat, cara pemecahan konflik, seks, religius, cara memanfaatkan waktu luang, keterbukaan dalam keuangan, dan pendidikan dan kesejahteraan anak dan sanak keluarga.
Menjaga komunikasi, tambah dia, selalu membicarakan berbagai persoalan yang terjadi dalam rumah tangga secara terbuka, sehingga tumbuh saling pengertian di antara suami dan istri.
Acara tersebut, diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Tapin melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bekerjasama dengan TP PKK Tapin.
Bupati Tapin, HM Arifin Arpan, sangat mengapresiasi kegiatan workshop peningkatan peranan wanita ini, dan ia sangat antusias dengan kegiatan yang langsung diisi dr Boyke itu.
"Dengan adanya workshop ini, kita harap akan berimbas dengan keharmonisan di dalam rumah tangga, agar tidak terjadinya perselingkuhan," ujar Arpan.