Palangka Raya (Antara Kalteng) - Sejumlah pengunjung yang berziarah pada saat malam Paskah di sepanjang kawasan pemakaman umum (TPU) Kristen Jalan Tjilik Rimut Km 2,5 merasa kecewa berat akibat ulah juru parkir yang memungut biaya yang sangat tinggi.
"Keget bercampur jengkel tapi terpaksa harus bayar kita mas. Tarif sepeda motor Rp5.000 dan mobil Rp20.000, padahal tarif normal Rp2000 per sepeda motor," kata salah satu pengunjung, Andika di Palangka Raya, Sabtu.
Andika mengaku sangat kecewa dengan Dinas Perhubungan yang seolah tutup mata dan membiarkan kondisi ini meski dikeluhkan pengunjung. Hampir setiap tahun agenda ziarah Paskah di kawasan TPU Kristen tarif parkir selalu tidak terkendali.
"Setiap ada protes, Dinas Perhubungan hanya mengumbar janji akan menertibkan dan memberi sanksi, namun tidak terbukti," tandas pria anak satu ini.
Masalah pungutan parkir melebihi aturan memang terus menjadi keluhan masyarakat, namun Dinas Perhubungan dan instansi terkait tak punya nyali menertibkan. Saat ini hampir semua juru parkir di "Kota Cantik" Palangka Raya memungut biaya Rp2000 untuk sepeda motor dan tanpa memberi karcis, padahal dalam peraturan daerah sudah ditetapkan tarifnya.
"Bayangkan, berapa besar juru parkir dapat keuntungan dengan menarik Rp5.000 per sepeda motor. Saya jadi curiga mengapa kondisi seperti ini seakan dibiarkan," kata Wira, warga lainnya yang ikut merasa kecewa dengan ulah juru parkir.