Sampit (Antara Kalteng) - Event tahunan "Sampit Ethnic Carnival" di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, berlangsung meriah dan kualitas pesertanya dinilai mengalami peningkatan yang membanggakan.

"Kita bisa lihat tadi, kualitasnya meningkat dibanding beberapa tahun lalu. Peserta sudah memahami bahwa ini karnaval, bukan pawai pembangunan. Konsep karnaval jelas berbeda," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Sabtu.

"Sampit Ethnic Carnival" berlangsung sejak siang hingga sore dengan panggung pemberangkatan di Taman Kota Sampit. Data panitia, jumlah peserta sebanyak 49 kelompok yang berasal dari kalangan pelajar, paguyuban, instansi pemerintah dan swasta, organisasi dan komunitas.

Berbagai kebudayaan ditampilkan peserta, seperti tari tradisional Suku Dayak babukung, tari mandau, tari giring-giring, manasai dan lainnya. Selain itu kebudayaan lainnya juga ditampilkan seperti reog, kuda lumping, barongsai, hadrah dan lainnya

Sebagian besar peserta mengenakan pakaian adat Dayak. Namun yang menarik, beberapa peserta juga mengenakan pakaian menggunakan kreasi berbahan dasar batik Sampit dengan motif anggrek tewu dan gayung birang, diantaranya dibawakan oleh finalis putra dan putri pariwisata.

Ribuan warga memadati sepanjang jalan yang dilalui peserta karnaval. Tepuk tangan dan sorak penonton menambah meriah suasana karnaval.

"Sampit Ethnic Carnival" tahun ini menyuguhkan pemandangan beberbeda. Sejumlah pengendara Harley Davidson dan motor besar ikut serta dan cukup menarik perhatian masyarakat.

Saat ini ada sekitar 600 pengendara Harley Davidson dan motor besar dari berbagai daerah dan negara. Mereka menghadiri Borneo Island International Bike Festival dan Kalimantan Bike Week 2017 yang dilaksanakan di Sampit.

"Ini bagian dari upaya pemerintah daerah meningkatkan sektor pariwisata. Event ini akan kita gelar rutin tiap tahun dan saya harap terus meningkat," kata Supian.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotawaringin Timur, Fajrurrahman mengaku bangga atas tingginya antusias peserta dan masyarakat. Peserta juga memahami konsep tampilan dalam karnaval sehingga suguhan tahun ini cukup variatif.

"Kami menargetkan hanya 40 peserta, tapi ternyata sampai 49 peserta. Itu pun kami memohon maaf karena beberapa peserta tidak kami ikutkan karena konsepnya tidak ada hal unik yang ditonjolkan," kata Fajrurrahman.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan terus meningkatkan event ini agar mampu menarik minat wisatawan. Peserta juga akan diarahkan untuk terus berkreasi dan menampilkan hal-hal baru.



Pewarta : Norjani
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024