Dinilai sukses, 'Sampit Ethnic Carnival' akan diperluas
Sampit (Antaranews Kalteng) - Event tahunan 'Sampit Ethnic Carnival' berlangsung meriah dan dinilai sukses sehingga Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur berencana memperluas cakupannya dengan mengundang peserta dari daerah lain di Kalimantan Tengah, bahkan provinsi lain.
"Selamat kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atas kesuksesan ini. Tahun depan harus lebih meriah lagi. Kita undang daerah lain untuk mengirim peserta mereka agar makin semarak," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Sabtu.
'Sampit Ethnic Carnival' tahun ini diikuti 142 peserta lomba kostum. Selain itu, juga ada penampilan peserta dari utusan berbagai instansi untuk ikut memeriahkan event pariwisata, termasuk para penari dan lainnya sehingga total peserta hampir 400 orang.
Sampit Ethnic Carnival tahun 2018 mengusung tema 'Melalui Sampit Ethnic Carnival kita kuatkan budaya daerah sebagai wujud refleksi revolusi mental bangsa'. Sedangkan subtema yang diangkat yaitu 'Beatifully Ujung Pandaran' atau keindahan Pantai Ujung Pandaran.
Panitia menetapkan kategori yang bisa dipilih peserta yakni tentang coastal culture atau budaya pesisir, inhabitans of the sea atau penghuni laut dan landscape and fauna atau lanslap dan satwa yang terkait kawasan pesisir.
Kostum yang ditampilkan peserta merujuk pada tiga kategori tersebut. Peserta sangat antusias, apalagi panitia menyiapkan hadiah dengan total Rp65 juta.
Supian menilai di tahun kedua pelaksanaan 'Sampit Ethnic Carnival' ini, kualitasnya makin meningkat. Masyarakat makin memahami konsep 'Sampit Ethnic Carnival' yang tergambar dari kostum-kostum menarik dan unik yang ditampilkan kali ini.
"Dari sisi kualitas desain kostum, memang belum bisa kita samakan dengan event serupa di kota besar, tapi ini sudah jauh meningkat dibanding tahun lalu. Saya yakin potensi kreativitas masyarakat Kotawaringin Timur tidak kalah bagus," ujar Supian.
Supian menekankan agar pelaku seni dan budaya harus dilibatkan secara serius agar pelaksanaan 'Sampit Ethnic Carnival' makin berkualitas. Bahkan dia menyarankan agar pelaksanaannya nanti diserahkan kepada swasta namun tetap dengan arahan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
'Sampit Ethnic Carnival' merupakan upaya pemerintah daerah untuk melestarikan kebudayaan lokal. Kegiatan ini kini juga dikemas menarik dan dipromosikan secara luas karena dijadikan event pariwisata daerah.
Event ini juga sejalan dengan program pemerintah menjadikan Sampit sebagai daerah tujuan wisata di Kalimantan Tengah. Supian berharap sektor pariwisata ini berdampak positif terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotawaringin Timur Fajrurrahman mengatakan, pihaknya terus berupaya mengemas event-event pariwisata agar lebih menarik, termasuk 'Sampit Ethnic Carnival' sehingga mampu menarik minat wisatawan.
"Kami mengapresiasi dan siap melaksanakan tantangan agar 'Sampit Ethnic Carnival' tahun depan diperluas dengan mengundang peserta dari luar daerah. Bahkan nanti kami undang dari luar Kalimantan," kata Fajrurrahman.
Sementara itu, ribuan warga memadati Taman Kota Sampit dan sepanjang jalan yang dilalui iring-iringan peserta. Tidak hanya warga, peserta juga terlihat antusias meski mereka harus berjalan kaki cukup jauh menggunakan kostum yang sebagian berukuran besar dan penuh pernak pernik.
Sebelumnya, rangkaian kegiatan dimulai dengan peninjauan bazar produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) oleh Bupati H Supian Hadi dan rombongan. Selain untuk memeriahkan acara, kali ini UMKM dilibatkan untuk memberi kesempatan pelaku usaha mempromosikan dan menjual produk mereka kepada wisatawan atau pengunjung yang datang.
Selanjutnya, rombongan menuju tenda kehormatan di area barat Taman Kota Sampit yang sekaligus dijadikan pusat kegiatan. Sebelum masuk, rombongan disambut upacara adat yaitu lawang sekepeng, injak telur dan tampung tawar.
Usai pidato sekaligus pembukaan oleh bupati, acara dilanjutkan dengan suguhan hiburan, senam kreasi 'Meraih Bintang', sendra tari 'Simah Laut' dan tari kolosal. Acara kemudian diisi peragaan busana oleh tim, meliputi baju kreasi ethnic carnival, body painting, batik Kotim, kostum karnival Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta dilanjutkan dengan parade drumband.
Selanjutnya acara utama yaitu parade kostum karnaval oleh peserta lomba. Kostum yang ditampilkan sesuai dengan tiga kategori lomba yaitu landscape, fauna dan coastal culture.
"Selamat kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atas kesuksesan ini. Tahun depan harus lebih meriah lagi. Kita undang daerah lain untuk mengirim peserta mereka agar makin semarak," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Sabtu.
'Sampit Ethnic Carnival' tahun ini diikuti 142 peserta lomba kostum. Selain itu, juga ada penampilan peserta dari utusan berbagai instansi untuk ikut memeriahkan event pariwisata, termasuk para penari dan lainnya sehingga total peserta hampir 400 orang.
Sampit Ethnic Carnival tahun 2018 mengusung tema 'Melalui Sampit Ethnic Carnival kita kuatkan budaya daerah sebagai wujud refleksi revolusi mental bangsa'. Sedangkan subtema yang diangkat yaitu 'Beatifully Ujung Pandaran' atau keindahan Pantai Ujung Pandaran.
Panitia menetapkan kategori yang bisa dipilih peserta yakni tentang coastal culture atau budaya pesisir, inhabitans of the sea atau penghuni laut dan landscape and fauna atau lanslap dan satwa yang terkait kawasan pesisir.
Kostum yang ditampilkan peserta merujuk pada tiga kategori tersebut. Peserta sangat antusias, apalagi panitia menyiapkan hadiah dengan total Rp65 juta.
Supian menilai di tahun kedua pelaksanaan 'Sampit Ethnic Carnival' ini, kualitasnya makin meningkat. Masyarakat makin memahami konsep 'Sampit Ethnic Carnival' yang tergambar dari kostum-kostum menarik dan unik yang ditampilkan kali ini.
"Dari sisi kualitas desain kostum, memang belum bisa kita samakan dengan event serupa di kota besar, tapi ini sudah jauh meningkat dibanding tahun lalu. Saya yakin potensi kreativitas masyarakat Kotawaringin Timur tidak kalah bagus," ujar Supian.
Supian menekankan agar pelaku seni dan budaya harus dilibatkan secara serius agar pelaksanaan 'Sampit Ethnic Carnival' makin berkualitas. Bahkan dia menyarankan agar pelaksanaannya nanti diserahkan kepada swasta namun tetap dengan arahan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
'Sampit Ethnic Carnival' merupakan upaya pemerintah daerah untuk melestarikan kebudayaan lokal. Kegiatan ini kini juga dikemas menarik dan dipromosikan secara luas karena dijadikan event pariwisata daerah.
Event ini juga sejalan dengan program pemerintah menjadikan Sampit sebagai daerah tujuan wisata di Kalimantan Tengah. Supian berharap sektor pariwisata ini berdampak positif terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotawaringin Timur Fajrurrahman mengatakan, pihaknya terus berupaya mengemas event-event pariwisata agar lebih menarik, termasuk 'Sampit Ethnic Carnival' sehingga mampu menarik minat wisatawan.
"Kami mengapresiasi dan siap melaksanakan tantangan agar 'Sampit Ethnic Carnival' tahun depan diperluas dengan mengundang peserta dari luar daerah. Bahkan nanti kami undang dari luar Kalimantan," kata Fajrurrahman.
Sementara itu, ribuan warga memadati Taman Kota Sampit dan sepanjang jalan yang dilalui iring-iringan peserta. Tidak hanya warga, peserta juga terlihat antusias meski mereka harus berjalan kaki cukup jauh menggunakan kostum yang sebagian berukuran besar dan penuh pernak pernik.
Sebelumnya, rangkaian kegiatan dimulai dengan peninjauan bazar produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) oleh Bupati H Supian Hadi dan rombongan. Selain untuk memeriahkan acara, kali ini UMKM dilibatkan untuk memberi kesempatan pelaku usaha mempromosikan dan menjual produk mereka kepada wisatawan atau pengunjung yang datang.
Selanjutnya, rombongan menuju tenda kehormatan di area barat Taman Kota Sampit yang sekaligus dijadikan pusat kegiatan. Sebelum masuk, rombongan disambut upacara adat yaitu lawang sekepeng, injak telur dan tampung tawar.
Usai pidato sekaligus pembukaan oleh bupati, acara dilanjutkan dengan suguhan hiburan, senam kreasi 'Meraih Bintang', sendra tari 'Simah Laut' dan tari kolosal. Acara kemudian diisi peragaan busana oleh tim, meliputi baju kreasi ethnic carnival, body painting, batik Kotim, kostum karnival Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta dilanjutkan dengan parade drumband.
Selanjutnya acara utama yaitu parade kostum karnaval oleh peserta lomba. Kostum yang ditampilkan sesuai dengan tiga kategori lomba yaitu landscape, fauna dan coastal culture.