Sampit (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menggelar sosialisasi kesetaraan gender diikuti 142 guru di jenjang satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai komitmen bersama-sama mencerdaskan anak bangsa.
“Kami menggelar kegiatan kesetaraan gender di satuan pendidikan, khususnya jenjang PAUD hari ini supaya kedepannya tidak ada lagi perbedaan antara guru laki-laki dan perempuan,” kata Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF) Disdik Kotim Legendaria Okta Bellary Nusaku di Sampit, Jumat.
Sosialisasi kesetaraan gender yang digelar di aula Hotel Werra Sampit diikuti 17 satuan PAUD yang masing-masing sekolahnya mengirimkan dua perwakilan, sehingga total peserta 142 orang.
Dalam kegiatan ini Disdik Kotim menunjuk Kepala SMPN 1 Sampit Suyoso sebagai narasumber karena dinilai juga memiliki kompetensi di bidang satuan PAUD.
Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan Disdik Kotim terhadap kesetaraan gender di satuan pendidikan, khususnya PAUD. Sebab, baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam mencetak generasi penerus yang berkualitas.
“Bersama-sama kita mencerdaskan anak bangsa untuk Generasi Emas 2045, kita tidak memandang gender,” imbuhnya.
Baca juga: Kotim evaluasi gerakan transisi PAUD ke SD agar lebih optimal
Legendaria menyebut, selama ini guru PAUD di Kotim identik dengan perempuan, karena mayoritas guru PAUD adalah perempuan, sedangkan guru PAUD laki-laki jumlahnya sangat sedikit.
Hal ini menjadi tantangan bagi Disdik Kotim untuk menghilangkan pola pikir yang demikian di masyarakat dan bahwa tidak ada perbedaan antara guru perempuan maupun laki-laki di satuan pendidikan.
“Gender itu mau dia di bidang politik, pemerintahan maupun pendidikan sama saja. Laki-laki maupun perempuan memiliki potensi yang sama, tidak ada perbedaan. Jadi itulah yang ingin kami angkat,” jelasnya.
Dengan terwujudnya kesetaraan gender di satuan pendidikan, khususnya PAUD, diharapkan pula bisa mendorong minat kalangan laki-laki untuk menjadi guru PAUD.
Legendaria menyampaikan, bahwa jumlah guru PAUD di Kotim saat ini baru enam orang, yang tersebar di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Baamang dan Seranau. Dalam setiap kegiatan para guru laki-laki ini selalu dilibatkan, sehingga tidak ada rasa dikucilkan atau semacamnya.
Termasuk dalam kegiatan sosialisasi kali ini, para guru PAUD laki-laki turut aktif dalam mengikuti setiap kuis interaktif dari narasumber dan berbaur dengan para guru PAUD perempuan.
“Tujuan akhir kami adalah tidak ada lagi perbedaan antara perempuan dan laki-laki. Jangan sampai ada stigma bahwa guru PAUD itu ya harus perempuan, karena laki-laki juga boleh mengambil porsi yang sama sebagai guru PAUD,” demikian Legendaria.
Baca juga: Disdik Kotim tunggu petunjuk teknis program makan bergizi gratis
Baca juga: Bantuan DAK merosot, Disdik Kotim ingatkan sekolah perbaiki dapodik
Baca juga: 18 murid SMPN 1 Sampit wakili lomba peneliti belia tingkat nasional