FAI UMPR tingkatkan strategi pembelajaran era digital lewat kuliah pakar

id fai,umpr,palangka raya,kalimantan tengah,kalteng,universitas muhammadiyah palangkaraya

FAI UMPR tingkatkan strategi pembelajaran era digital lewat kuliah pakar

FAI UMPR melaksanakan kuliah pakar di Aula Utama UMPR di Palangka Raya. ANTARA/HO-Humas UMPR

Palangka Raya (ANTARA) - Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (FAI UMPR), di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya meningkatkan strategi dan inovasi pembelajaran pendidikan agama Islam di tingkat sekolah di era digital lewat pelaksanaan kuliah pakar.

"Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid di Aula Kampus Utama UMPR dan menghadirkan Ketua Dewan Guru Besar Universitas Muhammadiyah Malang, Prof Dr Tobroni sebagai narasumber utama," kata Wakil Rektor I UMPR, Assoc Prof Dr Chandra Anugrah Putra di Palangka Raya, Selasa.

Kuliah pakar ini bertema “Strategi Inovatif Pembelajaran PAI di Era Digital: Mewujudkan Deep Learning dan Meaningful Learning di Sekolah Umum dan Madrasah Ibtidaiyah".

Kuliah Pakar ini dihadiri oleh mahasiswa FAI UMPR, civitas akademika UMPR, serta guru-guru dari sekolah umum dan madrasah ibtidaiyah se-Kalimantan Tengah.

Wakil Rektor I UMPR ini pun mengapresiasi inisiatif FAI UMPR dalam mengangkat tema yang relevan dengan tantangan zaman. Ia menekankan pentingnya inovasi dalam dunia pendidikan dan mendorong mahasiswa untuk mengambil peran aktif dalam perubahan.

“Hari ini kita mendapatkan ilmu yang berdaging sekali, dan akan benar-benar berdampak untuk teman-teman mahasiswa. Perubahan sejati dimulai dari diri sendiri. Mahasiswa harus menjadi agen inovasi yang memanfaatkan teknologi untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna dan berdampak,” ujarnya.

Dekan FAI UMPR, Dr Hunainah Lc MA, mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen FAI dalam memperkuat budaya thalabul ‘ilmi (menuntut ilmu) di lingkungan akademik.

Ia menekankan bahwa kunci sukses dalam menuntut ilmu terletak pada kerja sama, keikhlasan dan semangat belajar yang berkelanjutan.

Dia menambahkan, dalam proses menuntut ilmu, kebersamaan dan kolaborasi menjadi kunci. Mahasiswa tidak bisa belajar sendiri, harus saling menguatkan, berbagi dan berkolaborasi.

"Ilmu tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk kemaslahatan umat,” katanya.

Hunainah juga menyampaikan rencana pengembangan program studi di FAI, yakni pembukaan Program Magister (S2) Pendidikan Agama Islam (PAI).

“Insya Allah, FAI UMPR sedang dalam proses mempersiapkan pembukaan program S2 Prodi PAI, sebagai bentuk komitmen kami dalam mencetak pendidik dan pemikir Islam yang unggul dan berdaya saing,” tambahnya.

Sementara itu, Prof Dr Tobroni dalam paparannya mengajak para peserta untuk memanfaatkan teknologi digital secara cerdas dalam proses belajar mengajar.

Ia menekankan pentingnya deep learning dan meaningful learning, di mana pembelajaran tidak hanya berhenti pada transfer informasi, tetapi mampu menyentuh sisi pemahaman yang mendalam dan relevan dengan kehidupan peserta didik.

“Digitalisasi pendidikan bukan sekadar tren, tapi kebutuhan. Guru dan dosen harus kreatif memanfaatkan media digital untuk membangun pembelajaran yang menyenangkan, reflektif, dan bermakna,” tuturnya.

Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari para peserta. Salah satu mahasiswa PAI, Abdulah, menyebutkan bahwa materi kuliah pakar ini membuka wawasannya sebagai calon guru.

“Materi dari Prof. Tobroni sangat membuka pikiran saya tentang bagaimana menjadi guru PAI yang tidak hanya menyampaikan materi, tapi juga menginspirasi dan membimbing siswa dengan pendekatan yang relevan dengan zaman,” ujarnya.

Dengan terlaksananya Kuliah Pakar ini, FAI UMPR terus menegaskan perannya sebagai institusi yang adaptif terhadap perkembangan zaman dan berkomitmen dalam peningkatan kualitas pendidikan agama Islam di Kalimantan Tengah.