Buntok (Antara Kalteng) - Penyerapan anggaran pemerintah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah hingga April 2017 ini masih minim dan belum mencapai target yang ditentukan.
"Dari total belanja Rp942,326 miliar yang terserap Rp105,740 miliar atau 11,22 persen," kata Kasubag bidang pelaporan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Barsel, Salmon Situmorang di Buntok, Rabu.
Ia mengatakan, padahal serapan anggaran pada triwulan pertama ini seharusnya 20 persen dari total belanja, akan tetapi target yang telah ditentukan tersebut masih belum tercapai.
"Tidak tercapainya target serapan anggaran tersebut lantaran serapan anggaran untuk belanja modalnya mencapai 0,19 persen dan disamping itu karena lelang proyek masih belum dilaksanakan," ucap dia.
Ia menjelaskan untuk belanja operasi seperti belanja pegawai, belanja barang, belanja subsidi, hibah bantuan sosial dan bantuan keuangan serapan anggarannya pada triwulan pertama ini 12,96 persen.
"Dari total belanja operasi Rp814,052 miliar, realisasinya serapan anggarannya Rp105,508 miliar," ucap dia.
Begitu juga dengan penyerapan anggaran untuk belanja modal yang mana dari Rp124,991 miliar, dan realisasi yang terserap hanya sebesar Rp231.915.000 atau 0,19 persen.
"Sedangkan dari belanja tak terduga dari anggaran sebelumnya Rp1 miliar, hingga April 2017 ini masih belum terserap atau 0 persen," demikian Kasubag bidang pelaporan, Salmon Situmorang.
"Dari total belanja Rp942,326 miliar yang terserap Rp105,740 miliar atau 11,22 persen," kata Kasubag bidang pelaporan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Barsel, Salmon Situmorang di Buntok, Rabu.
Ia mengatakan, padahal serapan anggaran pada triwulan pertama ini seharusnya 20 persen dari total belanja, akan tetapi target yang telah ditentukan tersebut masih belum tercapai.
"Tidak tercapainya target serapan anggaran tersebut lantaran serapan anggaran untuk belanja modalnya mencapai 0,19 persen dan disamping itu karena lelang proyek masih belum dilaksanakan," ucap dia.
Ia menjelaskan untuk belanja operasi seperti belanja pegawai, belanja barang, belanja subsidi, hibah bantuan sosial dan bantuan keuangan serapan anggarannya pada triwulan pertama ini 12,96 persen.
"Dari total belanja operasi Rp814,052 miliar, realisasinya serapan anggarannya Rp105,508 miliar," ucap dia.
Begitu juga dengan penyerapan anggaran untuk belanja modal yang mana dari Rp124,991 miliar, dan realisasi yang terserap hanya sebesar Rp231.915.000 atau 0,19 persen.
"Sedangkan dari belanja tak terduga dari anggaran sebelumnya Rp1 miliar, hingga April 2017 ini masih belum terserap atau 0 persen," demikian Kasubag bidang pelaporan, Salmon Situmorang.