Beijing (Antaranews Kalteng) - Agen perjalanan pariwisata Ctrip menyebutkan bahwa Piala Dunia 2018 di Rusia menarik minat 100 ribu penggemar sepak bola dari China yang menghabiskan uang 3 miliar RMB (Rp6,45 triliun) dengan asumsi setiap orang mengeluarkan sedikitnya 30.000 RMB.
Menurut pihak yang bertanggung jawab atas penjualan tiket ke luar negeri Ctrip, saat ini terdapat 20 kali penerbangan langsung dari China menuju Rusia dalam sehari.
Platform agen perjalanan terbesar berbasis daring yang berkantor pusat di Shanghai itu, Kamis, memperkirakan 4.000 wisatawan China tiba di Rusia dalam satu hari.
Selama Piala Dunia di Rusia yang digelar pada 14 Juni-15 Juli 2018, sebanyak 5.000 penggemar sepak bola dari China membeli paket perjalanan melalui Ctrip. Angka itu lebih besar dua kali lipat dibandingkan dengan Piala Dunia 2014 di Brazil, tulis People Daily.
Poling yang dilakukan lembaga survei FIFA menyebutkan bahwa 87 persen responden dari China menyatakan keinginanannya menonton Piala Dunia, lebih banyak daripada responden dari Rusia, Brazil, Italia, dan Amerika Serikat.
Kebijakan bebas visa lebih memudahkan perjalanan menuju Rusia. Apalagi China menjadi sumber utama wisatawan bagi Rusia. Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia memberikan kebijakan bebas visa kepada wisatawan China yang berangkat berkelompok.
Selama berlangsungnya Piala Dunia, beberapa wisatawan yang mendapatkan tiket pertandingan bisa langsung mendapatkan bebas visa ke Rusia. Beberapa penerbangan China-Rusia ditambah pada tahun ini untuk mengatasi lonjakan permintaan.
Jadwal penerbangan langsung dari beberapa kota di China, seperti Xi`an, Nanchang, Guiyang, dan Fuzhou menuju Moskow dan St Petersburg ditambah.
Selain itu, nilai tukar RMB terhadap Rubel yang terus membaik memberikan kesempatan terbaik baik bagi wisatawan China yang gemar berbelanja di Rusia.
Pada tahun ini, Ctrip menawarkan 600 paket perjalanan ke Rusia. Agen perjalanan wisata lainnya juga meningkatkan penawaran paket baru untuk menjaring wisatawan potensial.
Tarif hotel dan fasilitas lainnya juga naik signifikan. Sejak pertengahan Juni hingga pertengahan Juli 2018, paket wisata kelompok dan individu telah terjual dengan harga rata-rata 14.000 RMB (Rp30,1 juta) atau dua kali lipat dibandingkan dengan harga normal.
Kalau saja paket wisata sembilan hari pada bulan Juli seharga 13.000 RMB (Rp27,9 juta) dijual seharga 7.000 RMB (Rp15,05 juta) pada September-Oktober, maka akan banyak wisatawan memilih pergi ke Rusia setelah berakhirnya Piala Dunia.
Data Ctrip menyebutkan bahwa Shanghai, Beijing, Chengdu, Chongqing, dan Xi`an merupakan beberaapa kota yang banyak menyumbangan wisatawan ke mancanegara. Namun wisatawan dari Guangdong, Hebei, Fujian, dan Beijing lebih banyak yang gemar menonton Piala Dunia ke Rusia.
Sepuluh kota di Rusia, termasuk Moskow, St Petersburg, Sochi, Vladivostok, dan Irkutsk paling banyak dikunjungi wisatawan. Delapan dari sepuluh kota itu menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia.
Pemandu wisata Rusia pun banyak menerima permintaan. Wisatawan China senang mempelajari budaya dan sejarah Rusia termasuk berkomunikasi dengan masyarakat setempat.
Tim nasional China gagal lolos ke putaran Final Piala Dunia 2018 di Rusia setelah anak asuh Marcello Lippi disisihkan Korea Selatan dan Iran di babak kualifikasi Asia Grup A.
Menurut pihak yang bertanggung jawab atas penjualan tiket ke luar negeri Ctrip, saat ini terdapat 20 kali penerbangan langsung dari China menuju Rusia dalam sehari.
Platform agen perjalanan terbesar berbasis daring yang berkantor pusat di Shanghai itu, Kamis, memperkirakan 4.000 wisatawan China tiba di Rusia dalam satu hari.
Selama Piala Dunia di Rusia yang digelar pada 14 Juni-15 Juli 2018, sebanyak 5.000 penggemar sepak bola dari China membeli paket perjalanan melalui Ctrip. Angka itu lebih besar dua kali lipat dibandingkan dengan Piala Dunia 2014 di Brazil, tulis People Daily.
Poling yang dilakukan lembaga survei FIFA menyebutkan bahwa 87 persen responden dari China menyatakan keinginanannya menonton Piala Dunia, lebih banyak daripada responden dari Rusia, Brazil, Italia, dan Amerika Serikat.
Kebijakan bebas visa lebih memudahkan perjalanan menuju Rusia. Apalagi China menjadi sumber utama wisatawan bagi Rusia. Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia memberikan kebijakan bebas visa kepada wisatawan China yang berangkat berkelompok.
Selama berlangsungnya Piala Dunia, beberapa wisatawan yang mendapatkan tiket pertandingan bisa langsung mendapatkan bebas visa ke Rusia. Beberapa penerbangan China-Rusia ditambah pada tahun ini untuk mengatasi lonjakan permintaan.
Jadwal penerbangan langsung dari beberapa kota di China, seperti Xi`an, Nanchang, Guiyang, dan Fuzhou menuju Moskow dan St Petersburg ditambah.
Selain itu, nilai tukar RMB terhadap Rubel yang terus membaik memberikan kesempatan terbaik baik bagi wisatawan China yang gemar berbelanja di Rusia.
Pada tahun ini, Ctrip menawarkan 600 paket perjalanan ke Rusia. Agen perjalanan wisata lainnya juga meningkatkan penawaran paket baru untuk menjaring wisatawan potensial.
Tarif hotel dan fasilitas lainnya juga naik signifikan. Sejak pertengahan Juni hingga pertengahan Juli 2018, paket wisata kelompok dan individu telah terjual dengan harga rata-rata 14.000 RMB (Rp30,1 juta) atau dua kali lipat dibandingkan dengan harga normal.
Kalau saja paket wisata sembilan hari pada bulan Juli seharga 13.000 RMB (Rp27,9 juta) dijual seharga 7.000 RMB (Rp15,05 juta) pada September-Oktober, maka akan banyak wisatawan memilih pergi ke Rusia setelah berakhirnya Piala Dunia.
Data Ctrip menyebutkan bahwa Shanghai, Beijing, Chengdu, Chongqing, dan Xi`an merupakan beberaapa kota yang banyak menyumbangan wisatawan ke mancanegara. Namun wisatawan dari Guangdong, Hebei, Fujian, dan Beijing lebih banyak yang gemar menonton Piala Dunia ke Rusia.
Sepuluh kota di Rusia, termasuk Moskow, St Petersburg, Sochi, Vladivostok, dan Irkutsk paling banyak dikunjungi wisatawan. Delapan dari sepuluh kota itu menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia.
Pemandu wisata Rusia pun banyak menerima permintaan. Wisatawan China senang mempelajari budaya dan sejarah Rusia termasuk berkomunikasi dengan masyarakat setempat.
Tim nasional China gagal lolos ke putaran Final Piala Dunia 2018 di Rusia setelah anak asuh Marcello Lippi disisihkan Korea Selatan dan Iran di babak kualifikasi Asia Grup A.